Header Ads

Mulyo Wibisono: Isu Terorisme jadi Komoditas Mencari Subsidi Uang

Isu perang terhadap terorisme dari Datasemen Khusus (Densus) 88 dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) rawan kebohongan dan mencurigakan. Pernyataan ini disampaikan oleh Mantan Komandan Satuan Inteligen BAIS, Laksamana Pertama TNI, Purnawirawan, Mulyo Wibisono.


Menurut Mulyo semua tuduhan BNPT mulai dari isu teroris di Rohis hingga terhadap HASMI bisa bagian dari rekayasa. Seharusnya menurut Mulyo, BNPT dan Densus 88 jangan terlalu cepat menempelkan kata 'teroris' kepada kelompok tertentu.

"Menuduh teroris itu tidak sederhana apa yang dilakukan Densus, inikan cuma rekayasa untuk membuat citra buruk terhadap Islam," jelasnya kepada hidayatullah.com, Senin (29/10/2012).

Mulyo juga berpendapat sikap satuan antiteror dinilai sangat berlebihan. Permasalahan di Poso hingga kasus jaringan kelompok Abu Hanifah tidak terlalu tepat jika dituduhkan terorisme.

"Mereka ini hanya pengganggu keamanan masyarakat saja. Jangan hanya mengganggu keamanan langsung dituduh teroris," tegas Mulyo.

Mulyo bahkan menyatakan temuan-temuan bom, senjata api dan sebagainya adalah sesuatu yang dilebih-lebihkan. Karena itu, ia mencurigai ada permainan di mana isu terorisme menjadi 'komoditas' yang sangat laku untuk mencari 'subsidi uang' dari Amerika Serikat.

"Aksi teror itu hanya bisa dilakukan oleh satuan inteligen," jelas Mantan Komandan Satgas Intel Badan Intelijen Strategis, (BAIS) ini. [hidayatullah/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.