Header Ads

HTI Soloraya: Pemerintah Seharusnya Berterima Kasih Pada Ormas Berasas Islam

Rencana pengesahan RUU Ormas yang kini tengah digodok DPR mendapat reaksi keras dari masyarakat. Beberapa ormas Islam termasuk NU dan Muhammadiyah turut menolak RUU Ormas ini. Pada hari Selasa (26/03) ratusan Massa HTI Soloraya juga menggelar aksi damai menolak RUU Ormas karena berpotensi menimbulkan rezim represif.


Massa melakukan longmarch dari lapangan Sri Wedari menuju bundaran Gladag Solo. Dalam orasinya, mereka menyatakan menolak ketentuan asas tunggal Pancasila, menolak larangan berpolitik bagi Ormas, dan menolak wewenang luas pemerintah atas kontrol ketat Ormas. Hal ini dinilai membawa semangat orde baru. Pemerintah berusaha membungkam sikap kritis masyarakat.

“DPR terkesan mengejar setoran dalam RUU Ormas ini karena tergesa-gesa ingin mengesahkannya di akhir bulan Maret ini, dan pemerintah tampak berusaha memojokkan Ormas, khususnya Ormas keagamaan. Ujar Sarwidi Abu Nouval, Humas HTI Soloraya kepada wartawan.

Salah seorang orator mengatakan, seharusnya pemerintah tak perlu khawatir dengan keberadaan Ormas yang berasaskan Islam dan seharusnya berterima kasih. Justru keberadaan mereka dibutuhkan dalam upaya membangun Indonesia, sebab merekalah yang selama ini berusaha menyadarkan bangsa ini untuk mengusir penjajahan dengan penerapan sistem Islam. Justru ormas yang mengusung semangat kapitalisme-Liberalisme-Sekulerisme itulah yang mesti dipermasalahkan meskipun Ormas tersebut menyatakan asasnya adalah Pancasila, karena terbukti sistem kufur ini membuat Indonesia menjadi terpuruk. [mi-solo/htipress/syabab/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.