Spekulasi di balik opini Paus masuk Islam
Oleh : Hanif Kristianto
Terhitung sejak tanggal 1 Maret 2013 Benediktus XVI menyatakan tidak akan menjabat sebagai paus lagi karena alasan kesehatan. Dalam pernyataan yang dikeluarkan tanggal 11 Februari 2013 disebutkan bahwa ia "tidak lagi memiliki kekuatan untuk menjalankan tugas-tugas kepausan". Pengunduran diri dimungkinkan dalam kepausan, sebagaimana tercantum dalam Canon nomor 332, paragraf kedua dari "Codex Iuris Canonici" (Hukum Kanonik Gereja Katolik).
Dengan keputusan ini, Benediktus XVI adalah paus ketiga dalam sejarah kepausan Katolik Roma yang mengundurkan diri. Paus pertama yang mengundurkan diri adalah Paus Selestinus V pada tahun 1284 karena alasan kesehatan dan yang kedua adalah Paus Gregorius XII pada tahun 1415 karena alasan politis.
Mundurnya Paus juga menimbulkan spekulasi. Santer berita bahwa Paus masuk Islam dan menjadi mualaf. Beredar foto Paus salat di Masjid Biru Turki. Setelah ditelusuri kebenaran berita tersebut, ternyata foto Paus merupakan sebuah kunjungan. Beliau tidak melakukan salat. Beliau berhenti sejenak untuk berdoa sebentar dengan melipat tangan kiri di atas tangan kanan. Berbeda dengan kondisi salat yang melipat tangan kanan di letakkan di atas tangan kiri. Begitu pula Paus juga masih memakai salib. Salib merupakan identitas khas pemeluk Katolik.
Di balik Opini
Opini Paus masuk Islam patut dicermati seksama. Pemberitaan yang beredar tanpa penyebutan sumber yang jelas akan menimbulkan spekulasi. Selain itu juga termasuk kebohongan publik. Sekalipun berita banyak beredar di media internet dan jejaring sosial. Pengarusutamaan opini Paus masuk Islam terbantahkan dengan fakta yang ada. Ada beberapa bantahan yang dapat digunakan untuk mematahkan anggapan Paus masuk Islam. Pertama, pembertiaan yang diekspos terlebih dahulu melalui sebuah framing yang dilakukan redaksi. Pengambilan foto yang sebagian dan pemberitaan yang sepotong mengakibatkan berita tidak utuh. Kedua, Masjid Haiga Sophia yang dijadikan kunjungan merupakan sebuah museum. Semenjak keruntuhan Khilafah Islamiyah, pemerintahan Sekular Turki menghapuskan jejak peradaban Khilafah. Ketiga, jika memang Paus benar masuk Islam ada konsekuensi yang harus ditanggung sebagai seorang muslim. Konsekuensi yaitu segera meninggalkan Kepausan dan tidak lagi memimpin keagamaan. Baik itu Misa, Kebaktian, atau lainnya. Keempat, keguncangan iman di kalangan Katolik akan terjadi ketika mengetahui Pemimpin tertinggi mereka masuk Islam. Hal ini akan menunjukkan jika Islam merupakan jawaban tuntas terkait konsep ketuhanan dalam Kristen Katolik. Sampai saat ini pun ada kerancuan terhadap pengakuan Yesus sebagai Tuhan atau konsep trinitas. Kelima, Paus masuk Islam berarti konsekuensi untuk dibunuh. Hal ini sebagai konsekuensi ketika Paus tidak memutuskan untuk segera berpindah ke negara lain. Konsekuensi pembunuhan dan ancaman berupa intimidasi sering juga diterima beberapa mualaf ketika meninggalkan iman Kristennya. Keenam, Paus juga menyatakan akan masih tinggal di Vatikan setelah tidak lagi menjabat. Beliau akan patuh kepada Paus berikutnya tanpa syarat sebagai bentuk ketaatan kepada gereja.
Opini mundurnya Paus memang disembunyikan pihak Vatikan. Hal ini sebagai alasan menjaga kerahasiaan internal. Yang sering didengungkan di publik adalah kesehatan Paus yang menurun. Usia yang sudah tua dan tugas kepausan yang menuntut tenaga ekstra dan kondisi tubuh yang fit. Gonjang-ganjing di kalangan gereja Vatikan akibat pelecehan seksual yang dilakukan para Imam Katolik di beberapa gereja dunia. Paus Benekdiktus XVI juga menerima laporan yang banyak terkait kebobrokan dalam lingkaran gereja. Jika di kalangan orang yang dianggap pelayan Tuhan terjadi kebobrokan. Maka kondisi ini mengakibatkan tingkat kepercayaan jamaah terhadap gereja akan menurun. Sekarang pun Gereja dihadapkan pada kondisi yang menurun berupa kunjungan ke gereja. Kondisi ini dihadapkan pada sistem kehidupan manusia saat ini jauh dari agama.
Kemunduran Paus Benekdiktus XVI merupakan pelajaran berharga bagi semua. Konflik yang terjadi di internal kalangan agamawan merupakan bukti bahwa Katolik hanya mengatur urusan ritual semata. Ada anggapan di kalangan mereka untuk tidak menikah dengan alasan melayani umat dan Tuhan. Secara fitrah penciptaan manusia ada satu naluri di antara tiga naluri yang menuntut untuk dipenuhi, yaitu naluri mencintai. Pemenuhannya juga dengan cara yang benar yaitu menikah. Kasus pelecehan seksual yang terjadi di kalangan agamawan Katolik hendaknya menjadi pelajaran. Bagi kalangan agamawan Katolik untuk memberikan kebijakan kepada Pastur atau Biarawati untuk menikah. Mereka juga diberikan kesempatan untuk berkeluarga sehingga tidak ada penyelewengan seksual.
Di sisi lain, kasus korupsi dan ketidakkonsekuensi ajaran Katolik juga perlu dikoreksi. Hal yang mendasar yaitu terkait keimanan. Selama ini konsep Trinitas senantiasa dijadikan doktrin utama iman. Padahal mereka juga mengimani Allah, namun karena kepentingan tertentu dibelokkan iman tersebut. Gereja Vatikan yang berada di tengah-tengah kota Roma merupakan suatu negara. Duta besar negara Vatikan juga berada di negeri-negeri lainnya yang di negara tersebut ada umat Katolik. Kewarganegaraan umat Katolik ada dua, yaitu negaranya sendiri dan negara Katolik. Paus Benekdiktus XVI juga berkewarganegaraan dua : Jerman dan Vatikan.
Secara Politik Vatikan memang mempunyai pengaruh. Masa Eropa yang dahulu dalam kegelapan Gereja memainkan peranan penting. Semua aturan berasal dari gereja dan terjadi pemalakan kepada rakyat atas nama Gereja. Gereja juga melakukan ekspansi besar-besaran untuk menyebarkan Kristen ke seluruh dunia. Muncullah gerakan Misionaris di awali di negeri muslim yang menjadi bagian Khilafah Utsmaniyah. Upaya Misionaris ini adalah untuk menghancurkan Islam dan memisahkan wilayah yang menjadi bagian Khilafah. Serangan dilakukan dengan mendirikan lembaga penerbitan untuk menyebarkan buku-buku dan buletin. Mendirikan sekolah dan kelompok studi yang akhirnya memunculkan nasionalisme. Negera yang dijadikan proyek awal berada di Libanon dan Suriah.
Tidak hanya itu, kebencian pun memuncak dengan perang Salib. Pihak gereja mengobarkan perang Suci melawan umat Islam. Kekejaman yang dilakukan menimbulkan tumpah darah dan kerusakan material yang ditanggung umat Islam. Penaklukan al Quds Palestina merupakan bukti nyata. Selain itu juga inkuisisi yang dilakukan pada rakyat Andalusia di Spanyol. Gambaran sikap mereka telah difirmankan dalam quran. Salah satunya Surat al Baqoroh : 120.
Roma Kota Terjanji
Sesungguhnya dengan gonjang-ganjing dan kemunduran Paus Benekdiktus XVI ada angin segar bagi umat Islam. Ingatlah Roma adalah kota kedua yang dijanjikan oleh Rasulullah. Jika saat ini gelombang umat Islam menuntut penegakan Khilafah. Maka Roma merupakan kota yang siap ditaklukan pertama kali oleh Khilafah.
Bisyarah nabi menegaskan bahwa ada dua kota yang akan ditaklukan umat Islam, yaitu Konstantinopel dan Roma. Kota yang pertama kali ditaklukan adalah Konstantinopel (Bizantyum). Sebaik-baik pemimpin dan pasukan adalah yang menaklukan kota tersebut. Bisyarah ini mendorong setiap Khalifah sepeninggal Rasulullah untuk menaklukan kota tersebut. Yang dapat mewujudkan adalah Muhammad al-Fatih. Penaklukan yang monumental dan tiada duanya. Belum pernah ada pasca Muhammad Al-fatih armada yang berhasil menjalankan sekitar 70 perahu dengan melawati bukit dalam satu malam. Armada Muhammad Al-fatih merupakan armada pilihan dan terkuat. Cara-cara yang dilakukan pun di luar dugaan, out of box.
Bagaimana dengan Vatikan Roma? Maka untuk penaklukan akan begitu mudah mengingat Kota tersebut berbeda dengan Konstantinopel. Penaklukan dapat dilakukan dengan tanpa peperangan jika saja Paus mau menyerahkan Roma kepada pasukan Khilafah. Khalifah akan memberikan perlindungan bagi Paus dan umat Kristen ada di wilayah khilafah Islam. Begitu juga Paus akan diberikan kebebasan dan perlindungan dalam menjalankan keyakinannya. Insya Allah Roma tidak lama lagi akan ditaklukan. Dahulu setelah Muhammad Al-Fatih menaklukan Konstantinopel tidak ada yang tahu kota mana yang akan ditaklukkan. Satu-satunya yang tahu hanya Paus di Vatikan bahwa Roma akan ditaklukkan. Maka mustahil Paus tidak tahu jika nanti Roma akan betul-betul ditaklukan. Tinggal umat islam ini. Apakah mereka mau bekerja untuk penaklukan agung ini atau hanya melihat Roma tertaklukan? Wallahu a’alam bis shawwab.[www.al-khilafah.org]
Semoga berita ini bisa mencerahkan hati semua orang agar tidak mudah terpengaruh isu-isu negative yang bersumber dari berita yang kurang jelas...salam Batu Mulia
BalasHapusSemoga kita juga ikut berperan dalam merealisasikan hadist Rosululloh tsb. Amien
BalasHapusPenjelasan singkat, padat dan jelas. Tks.
BalasHapus