Header Ads

Alkohol dan Bikini Masih Diterima di Mesir

Meski kini dipimpin oleh partai muslim, Kementrian Pariwisata Mesir tetap meyakinkan bahwa tidak semuanya dilarang dinegara ini. Bikini dan minuman keras masih dapat diakses oleh turis asing.

Beberapa waktu lalu, Mesir membuka sebuah hotel bebas alkohol di dekat Laut Merah. Pembukaan hotel ini mengundang tanya, apakah Mesir akan menutup dirinya dari minuman keras dan bikini, yang identik dengan turis dari Barat?

Pertanyaan besar tersebut dijawab oleh Menteri Pariwisata Mesir, Hisham Zaazou. "Bikini dan minuman keras masih bisa diakses di Mesir," kata Zaazou, seperti dikutip dari Telegraph, Senin (6/5/2013).

Sebelumnya, kelompok ekstremis di negara tersebut menolak keras turis yang mengenakan bikini dan minuman keras yang dijual bebas. Namun, Zaazou akhirnya mengadakan pertemuan dengan mereka dan meyakinkan bahwa pelarangan tersebut tidak perlu, karena pariwisata adalah sumber pemasukan yang penting bagi negara ini.

Sebelum terjadi kerusuhan untuk menurunkan Presiden pada tahun lalu, pariwisata di Mesir memberi sumbangan devisa yang tinggi. Pada 2010, ada 14,7 juta wisatawan yang datang namun di tahun berikutnya menurun jadi 9,8 juta saja.

Zaazou mengungkapkan, ada perbaikan jumlah kedatangan turis di 2012 dan 2013. Mesir menargetkan pada 2022, jumlah kunjungan wisatawan ke Mesir mencapai 30 juta wisatawan.

Untuk meningkatkan jumlah wisatawan, Kementerian Pariwisata Mesir telah memasang kamera-kamera di resor-resor besar untuk alasan keamanan. "Kami ingin menunjukkan bahwa Mesir aman, dan ini adalah salah satu upayanya," tukasnya.[] [mediaumat/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.