Header Ads

Bagaimana Penembakan Berdarah Santa Monica Terjadi?

Amerika berdarah lagi. Hanya dalam waktu sebelas bulan belakangan ini, tiga peristiwa pembunuhan meledak di Amerika. Batman, Adam Lanza, dan Santa Monica.


Pertama, bulan Juli 2012, di premiere film ‘Batman The Dark Knight Rises’ James Holmes, 24 tahun, menyatakan dirinya sendiri sebagai ‘Joker, musuh Batman.’. Selama pemutaran film itu, Holmes menembaki penonton bioskop, menewaskan 12 orang dan melukai sedikitnya 59 orang.

Sebelum film diputar, suasana di bioskop memang ramai dan banyak sekali atraksi. Penonton awalnya mengira bahwa aksi yang dilakukan Holmes bagian dari pertunjukan itu sendiri. Tapi mereka mulai panik ketika Holmes ternyata memang menghabisi orang-orang di sekitarnya.

Peristiwa yang kedua adalah kasus Adam Lanza. Penembakannya pada sekitar 20 orang anak SD di Connecticut sangat memukul Amerika. Pada awalnya, polisi menyebut nama Ryan Lanza, kakak Adam sebagai pelaku penembakan itu. Namun Ryan, yang saat itu baru pulang dari kantornya di Ernst & Young di Times Square menuju rumahnya di Jersey langsung membantah. Ia menulis di Facebook, “F*** you CNN, itu bukan saya. Saya sekarang di dalam bus pulang ke rumah, itu bukan saya.” Teman-temannya yang panik membanjirinya dengan telepon dan sms.

Lanza berperawakan kurus, dikenal pintar, namun tampak canggung dan tak nyaman dalam pergaulan sosial. Mengutip media-media AS, teman-teman kelasnya menduga ia menderita autis atau sindrom Asperger. Namun Adam Lanza sama sekali tidak memiliki catatan kriminal. Ia pun tak pernah membuat masalah di masa lalu, baik di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya di Newtown, kota kecil 90 mil dari New York City.

Peristiwa penembakan yang ketiga adalah yang baru saja terjadi Jumat (7/6/2013) di Santa Monica. Lima orang dipastikan tewas dalam aksi penembakan brutal yang dilakukan seorang pria berpakaian serba hitam. Kelima orang tersebut termasuk pelaku yang tewas ditembak polisi.

Pria berkulit putih itu berjalan dengan tenang menuju areal kampus Santa Monica College, sebelum melepaskan tembakan. Sebelumnya, dia telah menembak mati ayahnya dan saudara laki-lakinya. Menurut keterangan sumber, penembakan itu hanya terjadi sekitar 20 menit saja.

Menurut kepala kepolisian Santa Monica, Jacqueline Seabrooks, Dimulai dari rumah ayah pelaku yang jaraknya tak jauh dari kampus Santa Monica College. Di rumah itu, sang pelaku menembak mati ayah dan saudara laki-lakinya dengan senapan semiotomatis.

Setelah itu, ia pindah ke kampus Santa Monica College, yang memiliki sekitar 34 ribu mahasiswa. Di areal parkir sebuah fakultas, pelaku menembak dua orang yang berada dalam sebuah mobil. Seorang sopir tewas dan seorang lagi dalam kondisi kritis.

Setelah itu pelaku berjalan menuju kampus dan menembak seorang wanita di depan perpustakaan. Wanita berumur 50-an tahun itu tewas di rumah sakit sekitar tiga jam kemudian.

Pelaku kemudian masuk ke dalam perpustakaan dan terus menembak, para mahasiswa berlarian menyelamatkan diri. Aksi brutal itu usai setelah polisi akhirnya masuk ke perpustakaan dan langsung menembak pria yang identitasnya belum diungkap itu. Secara total, lima orang tewas termasuk pelaku dan lima orang lainnya luka-luka dalam peristiwa ini. Apakah ini peristiwa penembakan yang terakhir? [sa/islampos/reuters][www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.