Header Ads

Ulama Angola Bantah Adanya Larangan Pemerintah terhadap Islam

Umat Islam yang tinggal di Angola membantah bahwa negara itu telah melarang agama Islam dan menutup masjid.



Imam dari masjid Nurul Islam, Seikh Osman Ibn Zaid, kepada Anadolu Agency mengatakan bahwa laporan adanya tentang penutupan masjid Angola itu tidak benar, Kementerian Kebudayaan juga menyatakan bahwa tidak ada hal seperti itu di Angola.

Zaid juga menegaskan bahwa memang ada satu masjid ditutup untuk beberapa peraturan di Huambo. Dia menekankan bahwa pemerintah bekerja pada 200 masjid di seluruh negara dan juga menegaskan bahwa pemerintah bahkan mendukung rencana untuk membangun masjid baru.

“Jika pemerintah melawan Islam, mereka bisa menutup seluruh masjid di Huambo. Saya pikir pemerintah menunjukkan goodwill terhadap Islam,” kata Imam Masjid tersebut.

Menurut International Religious Freedom Report 2008, Islam di Angola adalah agama minoritas dengan 80.000 – 90.000 pengikut, sebagian besar terdiri dari pendatang dari Afrika Barat dan keluarga asal Lebanon.

Kaum Muslim terdiri antara 2,5 sampai 3 persen dari keseluruhan populasi Angola yang berjumlah 17 juta orang, sebagian besar dari mereka penganut Kristen.

Dalam dekade terakhir, terutama dalam beberapa tahun terakhir, komunitas Muslim di Angola semakin tumbuh dan kegiatan Islam telah menjadi lebih umum di kota-kota besar. Masjid bermunculan di sejumlah tempat dan sekolah Al-Qur’an juga dibangun untuk memberikan petunjuk Islam dan mengajarkan bahasa Arab ke para penganutnya.[fq/islampos/anadolu/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.