Header Ads

Keberangkatan Rombongan Pertama Intelektual DIY Menuju JICMI

Kesan ceria dan bersemangat nampak terpancar dari wajah 13 orang intelektual muslimah DIY yang berangkat ke Jakarta untuk menghadiri forum JICMI 2013, Sabtu – Ahad ( 14-15/12 ). Rombongan yang terdiri dari 2 orang oral presenter berasal dari UGM dan 11 partisipan dari berbagai kampus di DIY ini merupakan rombongan pertama dari DIY yang berangkat. Rombongan berangkat dari Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta pukul 15.30 WIB Jumat ( 13/12 ) dan diperkirakan akan sampai di Stasiun Senen Jakarta pada pukul 00.00 WIB.


Ryang Adisty Farahsita ( Mahasiswa Pascasarjana Prodi Ilmu Linguistik Fakultas Ilmu Budaya UGM, salah satu oral presenter dari UGM ) menyampaikan tanggapannya terhadap pelaksanaan JICMI dan kontribusi yang seharusnya dilakukan oleh para intelektual. Ryang berpendapat bahwa sebagai bagian dari kaum intelektual, hendaknya nasehat Imam al Ghazali ini layak menyentil kalbu dan pikiran.

“Dulu tradisi orang-orang berilmu adalah mengoreksi dan menjaga penguasa untuk menerapkan hukum Allah SWT. Mereka mengikhlaskan niat. Pernyataannya pun membekas dihati. Namun, sekarang terdapat penguasa yang zhalim namun orang-orang berilmu hanya diam. Andaikan mereka bicara, pernyataannya berbeda dengan perbuatannya sehingga tidak mencapai keberhasilan. Kerusakan masyarakat itu akibat kerusakan penguasa, dan kerusakan penguasa akibat kerusakan orang-orang berilmu. Adapun kerusakan orang-orang berilmu akibat digenggam cinta harta dan jabatan. Siapapun yang digenggam cinta dunia niscaya tidak akan mampu menguasai kerikilnya, apalagi untuk mengingatkan para penguasa dan para pembesar,” kata Ryang dengan penuh semangat.

Selanjutnya Ryang menyampaikan bahwa bukan saatnya keilmuan cukup dikembangkan untuk ilmu itu sendiri, bukan saatnya keilmuan dikembangkan demi aktualisasi diri, bukan saatnya keilmuan dikembangkan sekedar untuk kepentingan perolehan materi. “Saat ini kapitalisme sudah di penghujung usia, wujud kerusakannya semakin nyata, bahkan kesengsaraan jadi pemandangan biasa. Bukan saatnya menutup mata dan telinga, kaum intelektual harus tergugah dan bersuara, khilafah solusinya, JICMI langkah realnya. Bismillah, insya Allah kami siap berkontribusi,” tegas Ryang.

Sedangkan rombongan kedua yang berjumlah sekitar 50 orang intelektual Muslim yg terdiri dari dosen, pakar, dan peneliti dari UGM, UNY, UMY, ISI, UAD, UII, dan STIKES Gunabangsa, direncanakan akan berangkat Sabtu jam 11.30 WIB menggunakan kendaraan bus bertolak dari Universitas Janabadra Yogyakarta. [] (kontributor media DIY) [hripress/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.