Header Ads

Peranan dan Tanggung Jawab Intelektual dalam Menegakkan Khilafah

Ahad (15/12/2013), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menyelenggarakan Jakarta International Conference of Muslim Intelectuals (JICMI) hari kedua, di Convention Hall SMESCO Jakarta, Indonesia. Acara yang bertema “The End of Capitalism and The Prospects of Islamic Civilization Under Khilafah” ini dibuka oleh juru Bicara HTI, Ust.Ismail Yusanto.


Dalam sambutannya, juru bicara HTI menyampaikan bahwa sesungguhnya saat ini umat Islam dalam keadaan yang terpuruk. Krisis finansial global, kebutuhan meningkat dan kelangkaan melanda umat Islam di seluruh dunia. Padahal sejarah telah menyebutkan bahwa umat Islam adalah umat terbaik yang pernah mengukir peradaban emas.

Juru bicara HTI memaparkan bahwa penyebab persoalan umat Islam, berakar pada sekularisme yaitu pemisahan kehidupan dengan Islam. Dengan demikian, Islam dan syari’atnya adalah solusi terbaik.

Ismail juga menegaskan bahwa kehadiran intelektual muslim ideologis mutlak diperlukan. Intelektual memiliki peran dan tanggung jawab dalam membangun kembali peradaban Islam di tengah konstelasi politik dunia yang senantiasa berubah. Intelektual bukanlah kalangan elit yang terpisah dari masyarakat, tetapi sebaliknya mempuyai komitmen yang tinggi untuk melepaskan masyarakat dari cengkraman kapitalis. Dalam kesempatan ini,  Ismail menyeru 2500 intelektual yang hadir  dalam JICMI untuk turut andil menegakkan Khilafah Islamiyah. [] [htipress/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.