Header Ads

The Intellectuals Awakening for Khilafah


Ahad (15/12/2013) siang, panitia JICMI melangsungkan konferensi pers yang menghadirkan Juru Bicara Hizbut Tahrir Indonesia, M. Ismail Yusanto, beserta Intelectuals Committee dari Hizbut Tahrir Indonesia. Intelectuals Committee inilah yang bertugas me-review paper-paper yang dipresentasikan secara oral pada hari pertama JICMI kemarin.


Ustadz Agung Wisnu Wardhana sebagai moderator konferensi pers mengawali bahwa JICMI diselenggarakan untuk mengelaborasi lebih lanjut untuk mengatasi persoalan yang dihadapi dunia saat ini. Di JICMI, 200 orang profesor senior, doktor dan master berkumpul untuk membicarakan syariah dan Khilafah, bahwa Khilafah itu ilmiah dan patut diperjuangkan.

Ustadz Ismail kemudian menyatakan bahwa saat ini perlu adanya “The Intelectuals Awakening for Khilafah”. JICMI diselenggarakan di Indonesia karena HTI yang menginisiasinya. HTI adalah termasuk HT yang paling besar dan kuat di dunia. Sementara itu, follow up dari JICMI ini sendiri adalah dalam rangka makin menguatkan langkah dakwah HTI yang selama ini senantiasa dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu mass and personal approach. Artinya, dakwah itu dilakukan dan ditujukan sesuai dengan kapasitas segmen tertentu.

Oleh karenanya, penting di sini untuk meyakinkan bahwa Khilafah adalah gagasan yang sangat ilmiah, sangat intelek. Ini juga membuktikan bahwa HT bukan kelompok emosional. Apa yang diperjuangkan HT bukanlah nostalgia historis.

Saat ini kita punya banyak intelektual tapi mereka sedang tidur. Maka mereka harus dibangunkan dan yang bisa membangunkannya juga harus intelektual. Tidurnya kaum intelektual ini tak lain adalah psychological barrier yang harus ditembus. “The Intelectuals Awakening for Khilafah” ini adalah arah satu-satunya untuk membangkitkan intelektual. [][htipress/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.