Header Ads

Umur BJPS Tinggal 2 Bulan

Bangkrut Karena Dana Peralihan Habis

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BJPS) terancam bangkrut. Sebab, jumlah pendapatan yang masuk dari iuran peserta tidak sebanding dengan besarnya dana yang dikeluarkan untuk membayar kapitasi dan klaim pembayaran rumah sakit. Selama ini BJPS banyak menggantungkan diri dari dana peralihan PT Askes menjadi BJPS.


Direktur Perencanaan dan Pengembangan BJPS Tono Rutsianto mengatakan, Kemenkes menargetkan, tahun ini jumlah peserta yang ter-cover menjadi peserta BJPS mencapai 121,6 juta orang. Hingga Februari lalu, jumlah peserta BJPS mencapai 117 juta orang. Dengan capaian sekaran, BJPS optimistis target itu bakalan tercapai.

Sayang kata Tono, sebagian besar peserta BJPS adalah mereka yang sedang sakt. "Mereka yang sehat belum banyak yang mendaftar. Jika yang daftar banyak yang sakit, dana yang terkumpul tidak cukup untuk membiayai klaim dan kapitasi" terangnya saat konferensi pers di Surabaya kemarin (13/3).

Dia mengungkapkan, selama ini BJPS bisa membiayai kapitasi dan klaim rumah sakit karena terbantu dana peralihan dari PT Askes. Daa itu sekitar Rp. 5,5 triliun. "Cukup nggak untuk ke depan? Tidak, jika yang daftar hanya mereka yang sakit saja". Terang Tono.

BJPS telah mengalkulasikan, tiap bulan dana yang dibutuhkan untuk membayar kapitasi dan klaim pembayaran rumah sakit sekitar 2 triliun. Misalnya, untuk membayar kapitasi di tingkat pelayanan primer saja, dibutuhkan anggaran Rp 629 miliar perbulan. Dengan kalkulasi itu, dana peralihan dari PT Askes hanya cukup untuk membayar tagihan 2-3 bulan kedepan.

Karena itu, menurut Tono, BJPS membutuhkan orang-orang sehat untuk menjadi peserta mandiri. Berdasar perhitungan BJPS, jika ada 15 orang yang sakit dibutuhkan 100 orang yang sehat untuk menjadi peserta BJPS. Karena itu dibutuhkan dukungan banyak pihak untuk mendukung program tersebut. "Sebab filosofi program ini gotong royong" ungkapnya.

Bukan hanya peserta mandiri, tapi juga perusahaan dan BUMN, saat ini baru 850 ribu peserta mandiri yang daftar. BJPS juga mendorong pemerintah daerah agar mendaftarkan warganya.

Namun, jika yang daftar hanya mereka yang sakit, BJPS bisa terancam Bangkrut. Jika itu terjadi, BJPS akan dikembalikan ke pemerintah. Menurut dia, pemerintah akan mengambil kebihakan khusus. [Jawa Pos]

Anda ingin mendukung program BJPS?? Tunggu dulu ada baiknya simak kajian Halaqah Islam dan Peradaban BPJS, Rakyat Untung atau Buntung
[www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.