Header Ads

HTI Samarinda: Solusi Dua Negara untuk Masalah Palestina Adalah Haram Hukumnya

HTI Samarinda: Solusi Dua Negara untuk Masalah Palestina Adalah Haram Hukumnya
Sabtu, 12 Juli 2014, sekitar 250-an massa yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia Kota Samarinda, KAMMI, FSLDK, BEM Universitas Mulawarman, Relawan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI), melakukan aksi secara bersama sebagai aksi solidaritas untuk penderitaan yang sedang dihadapi oleh saudara-saudara lainnya di Jalur Gaza-Palestina. Dimana, sejak senin (7/7) Zionis Israel telah menggempur Jalur Gaza-Palestina, sehingga mengakibatkan lebih dari 110 tewas (insya Allah syahid(, dan lebih dari 850 yang luka-luka, dimana sebagian besar korban meninggal dan luka-luka adalah wanita dan anak-anak.



Masing-masing perwakilan dari peserta aksi bergantian menyampaikan orasinya. dimana intinya, bahwa masalah yang menimpa bumi yang diberkahi di palestina bukan hanya masalah kemanusian sebagaimana yang difahami oleh sebagian orang, namun juga masalah ideologi atau aqidah. Warga di Palestina khususnya di Gaza memang memerlukan bantuan berupa obat-obatan, pangan, dan lainnya, namun yang lebih terpenting dari itu adalah bahwa harus ada upaya untuk menghentikan tindakan brutal yang dilakukan oleh Zionis Israel kepada penduduk Palestina di Jalur Gaza, yakni adalah dengan mengerahkan tentara di negeri-negeri kaum Muslim, yakni dengan mengobarkan semangat jihad, karena bahasa yang di fahami oleh Israel bukanlah bahasa perundingan, melainkan bahasa perang (jihad).

Para orator juga menjelaskan kebathilan dari solusi dua negara (two states solution), yakni hidup berdampingannya antara Palestina dan Israel di wilayah tersebut. Padahal, wilayah itu adalah tanah milik kaum Muslimin, dimana tanah tersebut adalah tanah kharajiah, sehingga sampai hari kiamat tanah itu adalah milik kaum Muslimin, solusi dua negara sama artinya memberikan tanah tersebut sebagian kepada Israel, dan haram hukumnya.

Saat ditanya oleh beberapa wartawan “Apa harapan kepada pemerintah terkait masalah Palestina?” yang meliput kegiatan tersebut, Humas HTI Samarinda, Adi Victoria, menjawab bahwa harapannya adalah kepada Presiden SBY sebagai kepala negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia untuk memprakarsai negeri-negeri Muslim lainnya untuk bersatu mengirimkan tentara di masing-masing negara ke jalur Gaza, karena solusi untuk masalah Palestina adalah perang yakni jihad, bukan dengan kecaman dan kutukan yang itu tidak akan memberikan efek apa-apa.[] Maktab I’lamiy HTI Samarinda [htipress/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.