Header Ads

Wawancara Seorang Dokter di Gaza Tentang Keganasan Israel

Wawancara Seorang Dokter di Gaza Tentang Keganasan Israel
Berikut adalah wawancara Eksklusif Middle East Monitor dengan Dokter Mads Gilbert. Dr Mads Gilbert adalah seorang dokter Norwegia yang mengirim surat terbuka kepada Presiden Obama dan para pemimpin dunia untuk berkunjung ke Gaza untuk melihat korban keganasan Israel secara langsung.



Middle East Monitor : Bisakah anda menggambarkan tipe pekerjaan yang anda lakukan di Gaza?

Dr Mads Gilbert : Pekerjaan medis dengan bekerja secara shift itu yang saya bisa lakukan sepanjang waktu. Pekerjaan ini sangat berat dan saya ingin menggarisbawahi bahwa adalah para petugas kesehatan Palestina : dokter , perawat dan paramedis dan semua relawan bisa melakukan pekerjaan ini, saya hanya melakukan yang sangat kecil dari semuanya ini dan mereka melakukan semua itu dengan usaha yang sangat fenomenal untuk menyelamatkan nyawa, mengoperasi , dan merawat orang-orang yang terluka setelah perawatan luka-lukanya. Pekerjaan yang dilakukan seperti bekerja seharian 24 jam karena yang terluka dan terbunuh mereka datang siang dan malam sesuai dengan pemboman Israel yang dilakukan. Jadi pekerjaan shift sangat berat, mereka melipat gandakan kerja shift hingga 2 atau tiga kali lipat. Mereka cukup punya banyak orang. Dan saya benar-benar sangat menghormati para petugas kesehatan Palestina. Saya tidak punya kata-kata untuk menggambarkankeberanian,martabat merekadan tingkat profesionalitas mereka bahkan ketika mereka tidak punya cukup peralatan yang kami butuhkan. Kami sangat kekurangan, seperti anda tahu, bahkan tanpa peralatan itu mereka berimprovisasi mereka tidak menyerah, mereka tidak duduk diam dan mengeluh dan mereka hanya melakukan tugasnya hingga selesai.

Middle East Monitor : Dalam hal kekurangan tenaga medis dan obat-obatan, bagaimana anda mengatasi hal-hal yang mendasar?

Dr Mads Gilbert : Saya mengatakan bahwa para petugas Palestina adalah para pakar dalam hal improvisasi pengobatan, dan mereka menemukan solusi ketika mereka tidak memiliki perban untuk menutup luka mereka menggunakan yang lain, jika mereka kekurangan sesutu mereka menemukan solusi lain.
Jadi mereka melakukan yang terbaik dan tentu saja ada banyak peralatan lain yang seharusnya kami miliki. Tetapi jika kami harus menyerah atau mereka harus menyerah melakukan pekerjaan karena masalah ini karena kekurangan peralatan itu maka kami tidak bisa menyelesaikan tugas ini tapi hal ini saya pikir penting untuk meminta kepada dunia Internasional untuk bahwa kami perlu membuka koridor bagi semua rumah sakit di Gaza sehingga pasokan medis bisa mengalir tanpa terputus. Israel mengatakan dan mereka mengklaim bahwa mereka turun tangan dan penduduk Palestina mendapatkan yang dibutuhkan dengan baik. Ini butuh setidaknya 48 jam atau mungkin 72 jam tapi mengapa mereka tidak membuka akses langsung ke rumah sakit.
Mengapa Israel harus mengontrol pasokan medis ?

Middle East Monitor : Bagaimana tentang pemblokiran dan tidak adanya listrik sejak saat ini? Bagaimana anda mengatasi hal ini?

Dr Mads Gilbert : Orang Palestina yang bekerja secara shift mengatasi hal ini dengan baik. Mereka sudah terlatih bekerja tanpa listrik. Sebagai seorang pekerja medis, saya kira kurangnya air, dan kurangnya listrik di Gaza adalah suatu tindakan kriminal luar biasa bagi Israel untuk mencegah penduduk Gaza mendapatkan air dan listrik. Dan ketika mereka membom pembangkit listrik di Gaza maka mereka membuat pekerjaan medis menjadi sangat sulit. Dan hal ini bahkan akan membunuh banyak orang.

Middle East Monitor : Apakah para korban hanya dirawat di rumah sakit yang dibuat seadanya?
Dr Mads Gilbert: Saat ini, rumah sakit adalah hal yang penting untuk menyelamatkan nyawa . Masalahnya bukan dibutuhkan lebih banyak rumah sakit atau rumah sakit darurat, tapi masalahnya adalah menghentikan pemboman ini. Hentikan pemboman di Gaza, dan hal ini akan menyelesaikan masalah para korban dan yang luka-luka dan yang terbunuh. Tuntutan kedua adalah menghentikan blokade terhadap Gaza sehingga listrik, bahan bakar dapat masuk sehingga para petugas medis dapat bekerja dengan normal. Pertanyaanya bukan bagaimana mendapatkan cairan infus, tapi pertanyaan bagaimana mendapatkan kondisi dasar atas air, listrik, dan pasokan medis dan keamanan bagi rumah sakit. Mereka membom satu rumah sakit, hari lain mereka membom rumah sakit al-Aqsa . Tidak ada tempat yang aman.

Middle East Monitor : Bagaimana ketika ada yang datang untuk mencari keluarganya ?

Dr Mads Gilbert : Sebagiaman orang yang normal, apakah itu di Israel, Amerika atau Norwegia, perasaan mereka hancur, kaget, dan sangat sedih, sangat putus asa, mereka menangis. Mereka sangat sedih karena orang-orang yang sangat mereka cintai terbunuh tanpa alasan apapun. Mereka dibunuh karena mereka adalah orang Palestina. Mereka dibunuh tanpa ada perintah pengadilan. Natanyahu sedang menulis surat perintah pembunuhan setelah ratusan dan ratusan orang Palestina lagi terbunuh . Ini adalah pembantaian. Ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan. Tentu saja ini adalah tindak kriminal yang luar biasa. Dan tentu saja bagi yang kehilangan para ibu, kakek, nenekatau bahkan seluruh keluarga. Rasa putus asa, duka dan kesedihan .

 Middle East Monitor : Efek psikologis apa yang dialami penduduk disini?

Dr Mads Gilbert : Tentu saja mereka ketakutan dengan pemboman ini. Seperti halnya kalau rumah saya dibom, saya tentu saja akan ketakutan. Mereka sangat tegas, sangat kuat sebagai orang-orang yang telah mendapat tekanan selama bertahun-tahun. Keteguhan mereka sepanjang waktu sangat mengesankan saya. Tentu saja ada efek psikologis jangka panjang, tapi yang penting adalah bila keluarga mereka dapat berkumpul kembali dengan anak-anak, pemboman dapat dihentikan. Keadilan ditegakan, dan seseorang dimintakan pertanggung jawabannya atau pembunuhan massal ini. Dan bahwa kekebalan Israel harus diakhiri dan bahwa tindakan kriminal Israel harus dibawa ke pengadilan kejahatan perang internasional di Hague, dan diberikan keputusan pengadilan atas alasan pembunuhan yang dilakukan terhadap penduduk Palestina dimana hal ini tidak diberikan kepada mereka. Dan keadilan yang selayaknya bagi penduduk Palestina, itulah satu-satunya cara untuk menyembuhkan luka-luka ini.

Middle East Monitor : Dimanakah anda tidur dan tinggal?

Dr Mads Gilbert : Saya tidur di karpet, itu tidak masalah. Itu hanya masalah kecil jika dibandingkan dengan para keluarga yang tidur di atas karton atau yang lainnya.

Middle East Monitor : Apakah ada tempat yang aman di Gaza?

Dr Mads Gilbert : Saya sudah jawab. Tidak ada tempat yang aman di Gaza. Tidak ada tempat yang aman bagi siapapun. Dan Israel tidak peduli dengan hukum internasional dan di sini di rumah sakit tidak ada kehadiran pihak internasional , tidak ada bendera dari PBB, tidak ada pengamat internasional yang menjamin bahwa hukum internasional dihormati. Tentu saja Israel tidak menghormati hukum internasional. Mereka membunuh penduduk sipil, mereka membom rumah sakit, mereka membom apapun. Dan hal ini tentu saja tidak dapat diterima.

Middle East Monitor : Seberapa benar klaim Israel bahwa rumah sakit mereka menjadi sasaran roket?

Dr Mads Gilbert : Saya tidak pernah melihat rumah sakit mereka menjadi target. Anda harus ajukan pertanyaan itu kepada orang-orang Israel. Mereka bisa menjawab pertanyaan itu. (rz) [htipress/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.