Header Ads

HTI Papua Tolak Kenaikan BBM

HTI Papua Tolak Kenaikan BBM
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Papua di Jayapura, menggelar aksi penolakan rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh Pemerintah Pusat.



Pantauan di lapangan, puluhan aktivis HTI Papua menggelar aksi unjukrasa penolakan BBM di Taman Imbi, Kota Jayapura, Kamis (6/11). Demonstrasi penolakan bahan bakar minyak itu berlangsung sejak Kamis pagi hingga siang.

Pendemo membawa bendera dan spanduk berkuran besar bertuliskan "BBM Naik Rakyat Tercekik, Naikkan BBM, bukti Rezim Jokowi-Neolib, BBM Naik Rakyat Sengsara Asing Gembira, Naikkan BBM Bohong Zalim dan Khianat".

"Kita ini juga bagian dari umat atau elemen masyarakat dan punya hak menyampaikan aspirasi, latar belakang inilah, HTI menyampaikan aspirasi kebijakan penolakan BBM yang jelas-jelas merugikan dan menyengsarakan masyarakat," kata koordinator aksi, Abdul Wahid.

Abdul mengatakan, Hizbut Tahrir Indonesia menolak kebijakan menaikkan harga BBM yang akan dilakukan oleh pemerintah adalah kebijakan yang tidak pro rakyat. "Berbagai elemen masyarakat yang ada di belahan daerah lain telah menolak kenaikan tersebut, berarti masyarakt sangat tidak setuju, ini yang kita suarakan," ujarnya.

HTI menilai kenaikan BBM akan menyengsarakan masyarakat kecil terutama para penumpang yang selalu menggunakan angkot. Para sopir dengan sendirinya akan menaikan harga angkot.

Selain itu, para pedang kaki lima yang menggunakan BBM untuk mengolah usahanya seperti penjual martabak dengan sendirinya akan menaikan harga dagangannya. "Pembeli juga akan mengeluh karena harganya mahal," ujarnya.

Sebelumnya, isu kenaikan BBM ini membuat Monda, salah satu pedagang martabak dan terang bulan yang berlokasi di Waena, Abepura, Kota Jayapura, menaikkan harga dagangannya."Ini sudah saya naikkan sejak saya dengan Pemerintah pusat mau naikan bahan bakar minyak," ujarnya. [rimanews/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.