Header Ads

Ratusan Remaja Se-Priangan Timur Siap Memperjuangkan Islam

Ratusan Remaja Se-Priangan Timur Siap Memperjuangkan Islam
Lebih dari 500 pelajar muslim se Priangan timur menghadiri sebuah even akbar khusus bagi remaja dengan tajuk My Movement 2015 digelar dengan sukses dan meriah oleh Lembaga Khusus Sekolah (LDS) HTI Priangan Timur di GOR Kelurahan Mekarsari, Kota Banjar pada Ahad (15/2).


Zaenal Banjari selaku ketua DPD II Kota Banjar dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara MY Movement ini merupakan rangkaian acara remaja Islam terbesar yang juga dilaksanakan di berbagai kota di Indonesia sebagai bentuk kepedulian pada pemuda. “Kalianlah orang yang terpilih, karena masa depan ada di tangan pemuda. Andalah yang akan menggantikan generasi orang tua sekarang. Anda semua yang akan mengubah kehidupan dengan Islam, sebagaimana Rasulullah SAW mengubah jaman jahiliyah menjadi jaman terang benderang.” Ungkapnya.

Selanjutnya ditayangkan dua film singkat yang menggambarkan mengenai kerusakan kehidupan di berbagai bidang termasuk remaja masa kini. Banyak remaja yang hari ini justru menjadi bagian dari kerusakan, karena banyak yang melakukan kerusakan seperti, pacaran, zina (seks bebas), aborsi, hingga tawuran.

Qomarudin ….. selaku pembicara pertama menyampaikan tema mengenai Life is Choise, hidup adalah pilihan. Ia menyampaikan bahwa setiap pilihan dalam hidup ini akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah. Menjadi remaja istimewa atau menjadi remaja yang hina merupakan hal-hal yang bisa dipilih dan di setiap pilihan memiliki konsekuensi masing-masing. Ia pun mengajak peserta untuk menjadi remaja yang istimewa.

“Bedanya orang istimewa dengan yang biasa diantaranya orang istimewa mendapat lebih banyak dari orang biasa. Orang istimewa jumlahnya pasti sedikit daripada orang biasa. Menjadi istimewa akan menjadikan sumber kebahagiaan dan kebanggaan bagi orang tua, penolong di dunia dan akhirat. Jangan sampai menjadi sumber kesedihan dan kekecewaan bagi orang tua dengan melakukan hal-hal yang sia-sia.” Paparnya penuh semangat.

Penulis buku Hisab Power ini juga menyampaikan bahwa semua orang tua sangat berharap anaknya sukses dan soleh, maka kita tidak boleh menunda untuk membahagiakan kedua orang tua, sebelum mereka meninggalkan kita. Qomarudin pun memberi kesempatan kepada seluruh peserta untuk menuliskan tiga impian yang bisa menjadi sumber kebahagiaan dan kebanggaan orang tua. Lalu dipilih seorang peserta untuk membacakan impiannya yang diaminkan oleh seluruh peserta.

Pada sesi talkshow yang dimoderatori oleh Agus al-Fath menghadirkan perwakilan dari siswa, guru dan orang tua. Rizki Nugraha sebagai salah pelajar berprestasi pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa untuk menjadi remaja berprestasi adalah dengan cara berdoa, berikhtiar, dan bertawakal. Juga dengan ketaqwaan kepada Allah SWT karena tanpa ketaqwaan tidak akan ada prestasi. Ia juga meluangkan waktu untuk mengkaji Islam secara menyeluruh melalui kajian Islam rutin yang disebut halqoh seminggu satu kali. Dengan halqoh ini maka keimanan dan ketaqwaan akan meningkat, dipercaya oleh orang tua maupun guru. Ia mengajak kepada peserta untuk menjadi remaja yang berprestasi dan bertaqwa.

Sementara Bapak Yaya Suryaman, S.Pd yang mewakili guru menanggapi tentang kondisi remaja saat ini. “Ia menggambarkan mengenai kondisi remaja saat ini bagaikan sedang berada di bibir jurang, keimanan para remaja menipis. Karena itu kepada para guru selaku pendidik harus mengajar dengan ikhlas, jangan karena materi. Karena gaji guru yang besar itu hanya dalam sistem Islam. Untuk para remaja yang merupakan calon-calon pemimpin tidak hanya mengkaji ilmu umum tapi juga mengkaji Islam” ungkap guru yang mengajar di tiga sekolah yang berbeda ini.

Ditanya mengenai peran Orang Tua bagi anaknya Bapak Saeful yang juga perwakilan orang tua memaparkan bahwa ia terkadang berperan sebagai sahabat bagi anaknya agar mengetahui permasalahannya. Juga mengakrabkan anak dengan mesjid. “Saya prihatin dengan kondisi remaja hari kini. Maka anak harus didorong dan didukung untuk mengkaji Islam dan dibina dengan Islam. Dengan acara MY Movement harus ada perubahan untuk masa depan, maka remaja harus ngaji, ngaji, dan ngaji.” Terangnya.

Film keempat berisi video motivasi dari Ust. Felix Siauw bahwa pemuda identik dengan perubahan. Pemuda harus melakukan perbaikan ketika ada kerusakan di hadapannya. Islam datang didukung oleh para pemuda yang dibina oleh Rasulullah SAW. Pemuda harus menjadi motor dalam perubahan hakiki.

Pemateri kedua Kurniawan HNA memberi formula untuk menjadi Khoirul Ummah, menjadi umat yang terbaik termasuk menjadi remaja yang istimewa. “Formulanya yaitu bunga dakwah yang terdiri dari buku, ngaji, dan dakwah. Buku itu adalah prestasi.

Ia memaparkan para tokoh-tokoh muslim masa lalu yang memiliki prestasi luar biasa dalam ilmu pengetahuan. Ada Ibnu Sina yang merupakan pakar kedokteran, Abu Qasim al-Zahrawi seorang ahli bedah, penemu alat bedah seperti pisau bidang, benang operasi, hingga pengguna suntik pertama. Ibnu al-Haytham seorang ahli optik berjasa akan alat kaca mata. Al-Biruni orang pertama yang menghitung ukuran bumi. Dalam bidang matematika ada al-Khawarizmi selalu penemu angka nol dan penemu cabang ilmu matematika yaitu algoritma. Di bidang fisika ada Ibnu Firnas peletak dasar pesawat terbang. Maryam al-Asturlabi peletak dasar kompas dan GPS.

‘Formula berikutnya adalah ngaji atau mengkaji Islam karena sangat penting bagi kita. Mengkaji Islam secara kaffah atau menyeluruh mulai dari aqidah, ibadah ritual, ekonomi, hingga politik yang semuanya wajib diterapkan. Yang semua syariat itu hanya bisa diterapkan dalam sistem Khilafah.” Terangnya penuh gelora.

Dakwah, lanjutnya merupakan formula ketiga. Dakwah merupakan kontribusi kita akan kerusakan kehidupan saat ini. Rasulullah SAW bersabda barang siapa yang ketika bangun pada hari tidak memikirkan kaum muslim maka dia tidak termasuk umatku. Sehingga dakwah adalah kewajiban. Di akhir materi pemateri mengajak seluruh peserta membacakan ikrar remaja muslim tentang berbakti kepada kedua orang, mengkaji Islam, dan memperjuangkan tegaknya syariah dan khilafah Islam.

Acara yang juga digelar di 43 kota ini merupakan wujud nyata HTI dalam rangka membangun kepribadian Islam para remaja yang merupakan generasi masa depan. Dengan kepribadian Islam inilah generasi emas muslim yang bertaqwa, penuh prestasi, dan berkontribusi positif manfaat bagi kehidupan akan terwujud.

My Movement ini adalah acara yang luar biasa dengan menggabungkan training, talkshow, dan pemutaran film mengenai remaja dan Islam. Ditunjang pula dengan dukungan multimedia seperti teknik pencahayaan, sound, hingga video mampu menghipnotis lebih dari 500 remaja muslim baik pria atau pun wanita yang membludak memadati lokasi acara. Para peserta nampak antusias dalam mengikuti acara hingga akhir acara. Mereka sepakat aakan kerusakan dunia remaja hari ini, dan Islam sebagai satu-satunya solusi.[] [htipress/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.