Konferensi Rajab Kokohkan Tekad Perjuangan Menegakkan Syariah dan Khilafah
Jakarta - Sekitar 1500 peserta dari Jabodetabek dan sekitarnya dari pagi hingga sore memadati Gedung Balai Pustaka untuk mengikuti Konferensi Rajab 1431 H yang bertajuk Hizbut Tahrir Menjawab (Solusi Islam untuk Krisis Indonesia dan Internasional), Ahad (25/7) di Jakarta.
Jurubicara HTI Muhammad Ismail Yusanto di sela-sela acara menyatakan HTI melalui forum ini menyerukan kepada umat Islam Indonesia umumnya dan khususnya kepada hadirin untuk mengokohkan tekad dalam tiga hal.
Pertama, menolak segala bentuk sistem sekuler baik di bidang politik, ekonomi, dan lainnya karena sistem itu bertentangan dengan prinsip keimanan kepada Allah SWT yang hakiki.
Kedua, bahu membahu berjuang dengan sungguh-sungguh dan ikhlas bagi tegaknya sistem syariah dalam bingkai khilafah karena hanya dengan itu segala sistem jahiliah akan tersingkir dan kerahmatan Islam terwujud secara nyata serta segala krisis negeri ini dan dunia akan teratasi dengan baik.
Ketiga, mengokohkan tekad untuk secara nyata terlibat dalam perjuangan dan dakwah bagi tegaknya syariah dan khilafah, sejak proses pembinaan, interaksi dengan umat hingga perjuangan politik bagi terwujudnya kehidupan Islam.
Antusias
Peserta begitu antusias mengikuti konferensi yang membahas berbagai krisis ekonomi dan politik baik dalam maupun luar negeri ini. Pekikan takbir berkali-kali menggema saat pembicara membahas solusi Islam yang ditawarkan Hizbut Tahrir untuk mengatasi semua masalah itu.
Asmuni Sholihan, salah seorang peserta, menyatakan kepuasannya mengikuti acara yang disiarkan secara langsung melalui internet (video streaming) HTI Channel ini. “Sangat bagus sekali karena dibicarakan problematika sekaligus solusinya,” ujar penterjemah buku-buku Islam yang tinggal di Jakarta Timur itu.
Sedangkan peserta lainnya, Sutarman Muchtar, menyatakan acara ini baik sekali untuk semua umat Islam khususnya di Indonesia. “Kita setuju sekali dengan penegakan syariah dalam bingkai khilafah,” ujar wakil ketua Persatuan Islam (Persis) Jakarta Barat itu.
Konferensi Rajab adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Hizbut Tahrir sejak bulan Rajab hingga Sya’ban ini di berbagai belahan dunia dari Australia hingga Libanon untuk mengingatkan bahwa kaum Muslim wajib kembali menegakkan pemerintahan yang dirintis Rasulullah SAW dan dilanjutkan oleh para khalifah selama 1300 tahun hingga diruntuhkan oleh penghianat Mustafa Kamal pada bulan Rajab 89 tahun lalu.[] HTIPress
Jurubicara HTI Muhammad Ismail Yusanto di sela-sela acara menyatakan HTI melalui forum ini menyerukan kepada umat Islam Indonesia umumnya dan khususnya kepada hadirin untuk mengokohkan tekad dalam tiga hal.
Pertama, menolak segala bentuk sistem sekuler baik di bidang politik, ekonomi, dan lainnya karena sistem itu bertentangan dengan prinsip keimanan kepada Allah SWT yang hakiki.
Kedua, bahu membahu berjuang dengan sungguh-sungguh dan ikhlas bagi tegaknya sistem syariah dalam bingkai khilafah karena hanya dengan itu segala sistem jahiliah akan tersingkir dan kerahmatan Islam terwujud secara nyata serta segala krisis negeri ini dan dunia akan teratasi dengan baik.
Ketiga, mengokohkan tekad untuk secara nyata terlibat dalam perjuangan dan dakwah bagi tegaknya syariah dan khilafah, sejak proses pembinaan, interaksi dengan umat hingga perjuangan politik bagi terwujudnya kehidupan Islam.
Antusias
Peserta begitu antusias mengikuti konferensi yang membahas berbagai krisis ekonomi dan politik baik dalam maupun luar negeri ini. Pekikan takbir berkali-kali menggema saat pembicara membahas solusi Islam yang ditawarkan Hizbut Tahrir untuk mengatasi semua masalah itu.
Asmuni Sholihan, salah seorang peserta, menyatakan kepuasannya mengikuti acara yang disiarkan secara langsung melalui internet (video streaming) HTI Channel ini. “Sangat bagus sekali karena dibicarakan problematika sekaligus solusinya,” ujar penterjemah buku-buku Islam yang tinggal di Jakarta Timur itu.
Sedangkan peserta lainnya, Sutarman Muchtar, menyatakan acara ini baik sekali untuk semua umat Islam khususnya di Indonesia. “Kita setuju sekali dengan penegakan syariah dalam bingkai khilafah,” ujar wakil ketua Persatuan Islam (Persis) Jakarta Barat itu.
Konferensi Rajab adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Hizbut Tahrir sejak bulan Rajab hingga Sya’ban ini di berbagai belahan dunia dari Australia hingga Libanon untuk mengingatkan bahwa kaum Muslim wajib kembali menegakkan pemerintahan yang dirintis Rasulullah SAW dan dilanjutkan oleh para khalifah selama 1300 tahun hingga diruntuhkan oleh penghianat Mustafa Kamal pada bulan Rajab 89 tahun lalu.[] HTIPress
Tidak ada komentar