Header Ads

Dalam 2 Hari, 14 Tentara NATO Tewas di Afghanistan

Setidaknya 14 tentara pasukan asing yang dipimpin AS, termasuk enam Amerika telah tewas dalam serangkaian serangan di Afghanistan dalam dua hari terakhir.

Para prajurit yang tewas dalam insiden terpisah di bagian yang berbeda dari negara yang dilanda perang tersebut.

Pasukan aliansi pimpinan Amerika mengatakan tiga tentara tewas dalam ledakan bom di bagian barat negara itu.

Empat tentara tewas di selatan - tiga diantaranya tewas dalam serangan pejuang Taliban dan satu tewas karena ledakan bom pinggir jalan.

Sedangkan delapan prajurit tewas oleh pejuang Taliban di timur Afghanistan.

NATO tidak mengungkapkan kebangsaan tentara maupun lokasi yang tepat dari insiden kematian tentara-tentara mereka..

Korban tewas terbaru terjadi hanya sehari setelah enam tentara Amerika tewas di negara yang dilanda kekerasan ini.

Tahun ini telah menjadi paling mematikan bagi pasukan aliansi militer Barat di Afghanistan dengan sedikitnya 589 korban jiwa yang tewas dilaporkan sejauh ini. Angka kerugian untuk pasukan pimpinan Amerika semakin meningkat dengan jumlah tewas pada tahun lalu 'hanya' 521 tentara dan pada tahun ini meningkat cukup drastis.

Peningkatan jumlah korban NATO memicu oposisi terhadap perang Afghanistan di negara-negara yang telah mengirimkan pasukannya kesana.

Perkembangan juga datang pada saat Komite Internasional Palang Merah (ICRC) baru-baru ini mengatakan dalam laporannya bahwa situasi keamanan yang memburuk di Afghanistan menghambat upaya untuk menjangkau orang-orang yang membutuhkan makanan, air dan kesehatan.

ICRC menambahkan bahwa karena masalah keamanan, ibu-ibu sering membawa anak mereka yang sakit, harus terlambat ditangani.

Palang Merah memberikan alarm akan situasi keamanan di Afghanistan yang paling buruk meskipun adanya 150.000 pasukan asing di negara itu.(fq/prtv/EM)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.