Korban Tewas Pasukan Inggris di Afghanistan Menjadi 350 Tentara

Kematian bagi pasukan Inggris di perang Afghanistan hampir selama satu dekade telah mencapai 350 setelah seorang tentara Inggris tewas akibat bom pinggir jalan di negara yang dilanda perang tersebut.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan tentara itu tewas dalam ledakan di provinsi selatan Helmand. Dia adalah prajurit kedua dari Tentara Inggris yang tewas tahun ini.
Inggris memiliki sekitar 10.000 tentara di Afghanistan, menjadikannya sebagai penyumbang kedua terbesar untuk pasukan NATO pimpinan Amerika di sana.
Menurut angka resmi, sejak invasi pimpinan Amerika di Afghanistan pada tahun 2001, lebih dari 2.308 pasukan NATO telah tewas.
Meningkatnya jumlah korban pasukan di Afghanistan telah menyebabkan kemarahan meluas di Inggris, Amerika Serikat dan negara-negara anggota NATO lainnya, sehingga mengurangi dukungan publik bagi perang Afghanistan.
Beberapa negara anggota NATO menuntut segera menarik pasukan di bawah tekanan publik.
Invasi pimpinan Amerika di Afghanistan tahun 2001 diluncurkan dengan tujuan resmi membatasi militansi dan membawa perdamaian dan stabilitas negara.
Situasi keamanan di Afghanistan masih rapuh meskipun kehadiran 150.000 pasukan asing pimpinan Amerika di negara itu. (fq/prtv/eramuslim)
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan tentara itu tewas dalam ledakan di provinsi selatan Helmand. Dia adalah prajurit kedua dari Tentara Inggris yang tewas tahun ini.
Inggris memiliki sekitar 10.000 tentara di Afghanistan, menjadikannya sebagai penyumbang kedua terbesar untuk pasukan NATO pimpinan Amerika di sana.
Menurut angka resmi, sejak invasi pimpinan Amerika di Afghanistan pada tahun 2001, lebih dari 2.308 pasukan NATO telah tewas.
Meningkatnya jumlah korban pasukan di Afghanistan telah menyebabkan kemarahan meluas di Inggris, Amerika Serikat dan negara-negara anggota NATO lainnya, sehingga mengurangi dukungan publik bagi perang Afghanistan.
Beberapa negara anggota NATO menuntut segera menarik pasukan di bawah tekanan publik.
Invasi pimpinan Amerika di Afghanistan tahun 2001 diluncurkan dengan tujuan resmi membatasi militansi dan membawa perdamaian dan stabilitas negara.
Situasi keamanan di Afghanistan masih rapuh meskipun kehadiran 150.000 pasukan asing pimpinan Amerika di negara itu. (fq/prtv/eramuslim)

Tidak ada komentar