Sekolah-Sekolah Israel Melatih Para Siswanya Untuk Membunuh Orang Arab
Surat kabar berbahasa Ibrani “Haaretz” dalam edisi Ahad (3/4) membongkar tentang pelatihan militer yang diikuti oleh para siswa Sekolah Menengah dari penduduk kota Herzliya di pusat wilayah-wilayah yang diduduki pada tahun 1948. Pelatihan itu diisi dengan kegiatan menembak sasaran berupa gambar manusia yang memakai keffiyeh Palestina di kepalanya.
Menurut surat kabar tersebut, pelatihan ini bagian dari perjalanan tahunan bagi para siswa, di mana mereka diajak pergi ke beberapa tempat wisata di daerah selatan wilayah-wilayah yang diduduki, termasuk kunjungan ke sebuah kamp militer, di mana mereka di sana dilatih menembak. Dan ini dilakukan dalam sebuah langkah yang telah dirancang untuk mempersiapkan mereka agar masuk dalam tentara setelah mereka lulus.
Surat kabar itu mengatakan bahwa latihan militer yang dilakukan sebelum masuk tentara biasanya telah dialokasikan beberapa hari sepanjang tahun pelajaran, dan hal itu tidak dilakukan dalam sebuah perjalanan rekreasi.
Surat kabar mengutip dari sumber saksi mata mengatakan: “Mereka mendapatkan materi yang menanamkan kebencian terhadap orang Arab pada para siswa Israel. Dan di tempat itu telah disiapkan gambar orang Arab yang memakai keffiyeh di kepalanya. Kemudian gambar itu menjadi target untama penembakan oleh para siswa.”
Sekolah menegaskan bahwa perjalanan wisata yang di dalamnya terdapat pelatihan militer, maka itu tidak lain hanyalah bagian dari program pendidikan sekolah.
Dalam kunjungan itu, para siswa mendapat pengarahan dari tentara yang ditempatkan di daerah-daerah, serta penjelasan lengkap tentang tentara pendudukan dan kegiatannya, di mana mereka didorong untuk masuk tentara dan berperang di dalam barisannya.
Seorang siswa berbicara tentang perjalanannya bahwa “Kami harus berbaring dan menembak dengan sasaran tubuh orang Arab, sampai kami yakin bahwa sasaran benar-benar telah meninggal, namun sasarannya bukan tubuh orang Arab yang sebenarnya, melainkan hanya figuratif,” kata siswa Israel itu.
Haaretz memyebutkan bahwa pelatihan tersebut tidak terbatas hanya pada para siswa sekolah kota Herzliya saja, namun pelatihan itu melibatkan ratusan sekolah Israel setiap tahunnya.
Ini berarti, bahwa tentara pendudukan juga dilatih di kamp-kamp mereka untuk membunuh orang Arab, dengan meletakkan gambar-gambar yang menyerupai bentuk dan pakaian orang Arab. Dan ini menjelaskan akan kebrutalan dan kekejaman tentara ini terhadap segala sesuatu yang berbau Arab.
Pemerintah pendudukan Israel meminta Palestina untuk menghentikan provokasi untuk melawan “Israel” di sekolah-sekolah Palestina. Bahkan Israel telah membentuk panitia khusus untuk memantau provokasi yang mereka klaim (yaeni.com/HTIPress).
Menurut surat kabar tersebut, pelatihan ini bagian dari perjalanan tahunan bagi para siswa, di mana mereka diajak pergi ke beberapa tempat wisata di daerah selatan wilayah-wilayah yang diduduki, termasuk kunjungan ke sebuah kamp militer, di mana mereka di sana dilatih menembak. Dan ini dilakukan dalam sebuah langkah yang telah dirancang untuk mempersiapkan mereka agar masuk dalam tentara setelah mereka lulus.
Surat kabar itu mengatakan bahwa latihan militer yang dilakukan sebelum masuk tentara biasanya telah dialokasikan beberapa hari sepanjang tahun pelajaran, dan hal itu tidak dilakukan dalam sebuah perjalanan rekreasi.
Surat kabar mengutip dari sumber saksi mata mengatakan: “Mereka mendapatkan materi yang menanamkan kebencian terhadap orang Arab pada para siswa Israel. Dan di tempat itu telah disiapkan gambar orang Arab yang memakai keffiyeh di kepalanya. Kemudian gambar itu menjadi target untama penembakan oleh para siswa.”
Sekolah menegaskan bahwa perjalanan wisata yang di dalamnya terdapat pelatihan militer, maka itu tidak lain hanyalah bagian dari program pendidikan sekolah.
Dalam kunjungan itu, para siswa mendapat pengarahan dari tentara yang ditempatkan di daerah-daerah, serta penjelasan lengkap tentang tentara pendudukan dan kegiatannya, di mana mereka didorong untuk masuk tentara dan berperang di dalam barisannya.
Seorang siswa berbicara tentang perjalanannya bahwa “Kami harus berbaring dan menembak dengan sasaran tubuh orang Arab, sampai kami yakin bahwa sasaran benar-benar telah meninggal, namun sasarannya bukan tubuh orang Arab yang sebenarnya, melainkan hanya figuratif,” kata siswa Israel itu.
Haaretz memyebutkan bahwa pelatihan tersebut tidak terbatas hanya pada para siswa sekolah kota Herzliya saja, namun pelatihan itu melibatkan ratusan sekolah Israel setiap tahunnya.
Ini berarti, bahwa tentara pendudukan juga dilatih di kamp-kamp mereka untuk membunuh orang Arab, dengan meletakkan gambar-gambar yang menyerupai bentuk dan pakaian orang Arab. Dan ini menjelaskan akan kebrutalan dan kekejaman tentara ini terhadap segala sesuatu yang berbau Arab.
Pemerintah pendudukan Israel meminta Palestina untuk menghentikan provokasi untuk melawan “Israel” di sekolah-sekolah Palestina. Bahkan Israel telah membentuk panitia khusus untuk memantau provokasi yang mereka klaim (yaeni.com/HTIPress).
Tidak ada komentar