Header Ads

Amerika Serikat "Mengutuk" Pembantaian Rezim Bonekanya di Suriah Setelah Lama Dibiarkannya

Amerika Serikat seolah bak pahlawan kesiangan mulai memasang strategi agar Suriah tetap berada di bawah kendali AS. Setelah membiarkan rezim Assad membantai kaum Muslim Suriah, pemerintah Barack Obama 'mengutuk' kerusuhan di Suriah.



Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney menyeru masyarakat internasional agar bergabung dengan "Teman-teman Suriah" buatan AS untuk mempersiapkan segala sesuatu pasca revolusi agar tetap berada di bawah kendali AS.

Pekan sebelumnya, peserta dari 60 negara dan wilayah berkumpul dalam kegiatan pertama Konferensi Teman-teman Suriah di ibu kota Tunisia, Tunis, dan menyerukan gencatan senjata segera guna memungkinkan bantuan kemanusiaan memasuki negeri tersebut.

Pertemuan di Tunisia itu dianggap oleh para pemuda revolusi Suriah sebagai konspirasi untuk membelokkan arah revolusi. Rakyat Suriah dengan tegas sudah menyatakan tidak membutuhkan Amerika Serikat, PBB, atau Liga Arab.

Penduduk Syam hanya yakin dengan pertolongan Allah yang kian dekat, serta menyeru para tentara Muslim di seluruh dunia, termasuk tentara Suriah, untuk menyelamatkan warga dari kekejaman pasukan Assad.

Sekalipun darah syuhada telah mengalir hampir setahun di Suriah, penduduk Syam terus berdiri di hadapan penguasa bengis untuk menumbangkan rezim thaghut Assad.

"Revolusi Suriah merupakan revolusi umat, wajib atas kaum Muslim memberikan pertolonganm" kata para pemuda yang berunjuk rasa menyeru kaum Muslim memberikan dukungannnya.

Sangat jelas, terlihat dari kebijakan AS yang memberikan kesempatan pada rezim tiran selama hampir satu tahun, baik secara langsung, atau melalui Liga Arab, atau melalui veto Rusia-Cina, padahal AS itu sendiri berada di belakangnya dengan gaya tertentu. AS sebenarnya mampu menekan Rusia dan China sebagaimana AS pernah menekan keduanya terkait masalah Libya. Akan tetapi AS tidak melakukan itu sekarang. Namun AS ingin kedua negara itu menggunakan hak vetonya.

Kepala Staf Gabungan AS juga mengatakan bahwa “Ada penyusupan al-Qaeda ke Suriah.” Hal itu disampaikan dalam rangka untuk membenarkan sikap AS yang mendukung secara implisit dan praktis terhadap tindakan rezim tiran di Suriah yang melakukan pembantaian dan kriminalitas terhadap generasi umat Islam.

Bahkan ia mengatakan bahwa “Pesawat-pesawat tak berawak AS terbang di atas wilayah udara Suriah untuk mengikuti operasi militer yang tengah berlangsung di negara ini.”

Dengan kata lain, Amerika mensponsori kejahatan rezim keluarga Assad dan Partai Baath. Kemudian ia mengawasi dari udara sehingga tidak ada sedikitpun yang keluar dari kerangka kebijakannya. Ini adalah bukti lain yang tidak terbantahkan tentang keterlibatan AS dalam pembantaian rakyat Muslim di Suriah melalui tangan bonekanya dalam rezim Suriah, yang dipimpin oleh Bashar Assad.

Pada saat yang sama, di mana AS menunjukkan kemunafikannya dengan berbagai klaimnya bahwa AS menentang pembantaian ini, melawan rezim Bashar , serta mendukung tuntutan rakyat Suriah, maka dengan demikian jelas bagi semua orang bahwa AS ada di balik umur panjang rezim tiran Bashar Assad.

AS setuju secara implisit dan praktis terhadap kejahatannya. Dalam hal ini, Amerika ingin menundukkan rakyat Suriah pada semua rencananya dan para bonekanya. Bahkan Amerika ingin menjadikan rakyat Suriah ini melepaskan takbir dan tahlil-nya, serta melupakan tuntutannya untuk menegakkan hukum Allah. Sebaliknya, Amerika ingin membuat rakyat Suriah menerima sekularisme yang dibungkus dengan gaun baru di bawah simbol “Negara Sipil Demokrasi”.

Namun apapun yang dilakukannya, rakyat Suriah telah membuktikan bahwa mereka memiliki kesadaran umum atas semua itu. Mereka menyadari bahwa ada konspirasi yang dirancang untuk melawannya. Bahkan mereka menyadari bahwa semua negara di dunia berpartisipasi di dalamnya, di mana di atas kepala negara-negara ini beridi AS pembuat keputusan penting isu-isu internasional.

Oleh karena itu, rakyat Suriah mengatakan bahwa “Kami tidak lagi memilki penolong selain Engkau, ya Allah.” Kalimat itu mereka ucapkan dengan penuh keyakinan. Sehingga kewajibannya adalah tetap teguh dengan semua itu. Kemudian menolak segala sesuatu kecuali Islam, yaitu Islam secara kâffah (menyeluruh). Insya Allah, kemenangan semakin dekat! [m/ant/htipress/syabab.com/050312/al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.