Header Ads

Ormas Islam Sepakat Tolak Kenaikan BBM

Sejumlah organisasi massa Islam dan mahasiswa pada Kamis berkumpul di Kantor Pusat Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jakarta pada Kamis siang (15/3). Mereka sepakat menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada awal April mendatang.



Hadir dalam pertemuan tersebut tokoh-tokoh Ormas Islam, di antaranya dari HTI, Tim Pengacara Muslim, Hidayatullah, serta beberapa utusan dari mahasiswa se- Jabodetabek.

Ada sejumlah alasan penolakan tersebut. Yang paling mendasar ada dua. Pertama, kebijakan ini dinilai zalim kepada rakyat, karena sebagian besar pengguna BBM adalah rakyat kelas menengah ke bawah.

Alasan mendasar kedua adalah kebijakan ini merupakan "jalan tol" menuju liberalisasi sektor migas.

"Kami mahasiswa dan sebagian besar masyarakat Indonesia yang paling menderita akibat kenaikan ini," kata Dimas, utusan dari mahasiswa IPB Bogor.

Sementara Ketua HTI, Rahmat Kurnia, menambahkan lebih dari 80 persen masyarakat Indonesia, menurut survei, menolak kenaikan BBM. Yang mendukung, kata Rahmat dengan nada meninggi, hanya perusahaan asing.

"Itu berarti pemerintah Indonesia telah khianat kepada rakyatnya."

PP Hidayatullah dalam siaran persnya menyatakan, rencana kenaikan BBM ini akan menambah banyak jumlah masyarakat miskin di Indonesia. Ini akan berakibat kian mewabahnya penyakit masyarakat di negara ini.

Pemerintah seharusnya bisa memenfaatkan potensi sumberdaya yang ada, serta serius mengatasi masalah korupsi. Ketidakmampuan negara ini jangan dibebankan kepada rakyat. [hidayatullah/150312/al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.