Header Ads

Pasukan AS di Darwin Memata-matai Indonesia?

Penempatan 2.500 pasukan Marinir Amerika Serikat (AS) di Darwin, Australia, dinilai bukan untuk mengamankan wilayah Asia Pasifik, melainkan untuk memata-matai wilayah Indonesia terkait sumber alam Indonesia yang dikuasai perusaahan negara Adidaya itu.



Tak hanya itu, tentara AS juga mempelajari Bahasa Jawa. "Keberadaan pangkalan AS di Australia adalah bentuk mata-mata AS terhadap negara kita. Mereka juga mempelajari bahasa Jawa dan itu ada ahlinya, serta mereka juga mepelajari hukum kita," kata Agus Adidharma Brotosusilo, pengamat politik UI dan staf ahli Kementerian Pertahanan RI dalam diskusi di Galeri Cafe, TIM, Cikini, Rabu (11/4).

Karena itu, lanjut Brotosusilo, keberadaan pangkalan militer AS di Darwin harus dan layak diwaspadai oleh pemerintah RI, lantaran Indonesia memiliki cadangan minyak bumi yang sangat besar. "Dan itu yang harus diperhatikan oleh Indonesia dalam keberadaan pangkalan militer AS di Australia," tegasnya.

Brotosusilo juga menegaskan keberadaan pasukan AS di Australia adalah untuk mempertahankan dominasinya di Asia Tenggara, baik dalam sisi pertahanan, ekonomi, maupun dalam dimensi multi dimensional. Terlebih, kekuatan Cina saat ini juga sudah mulai mempengarui dunia baik dari sisi pertahanan maupun perekonomian. [liputan6/al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.