Header Ads

Turki: PBB Terlibat Dalam Pembantaian di Suriah

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, pada hari Selasa (3/4) menuduh Dewan Keamanan PBB terlibat dalam kejahatan terhadap rakyat Suriah, dan hal itu dilakukan secara tidak langsung dengan kegagalannya mengambil sikap yang sama mengenai krisis di Suriah.



Para pengamat menunjukkan bahwa, setelah Turki sebelumnya menjadi teman Damaskus, Turki kini telah menjadi salah satu penyerang hebat bagi setiap kebijakan Presiden Bashar al-Assad, dan Ankara menjadi penting dalam upaya menggulingkan Assad dari kekuasaan.

Erdogan menggambarkan penggunaan hak veto China dan Rusia menentang keputusan Dewan Keamanan pada Suriah sebagai “lelucon bagi dunia beradab”.

Para diplomat di PBB telah melaporkan bahwa Amerika Serikat, Inggris dan Prancis sedang bergerak ke arah memproses pernyataan yang dikeluarkan oleh Dewan Keamanan PBB dengan membuat ratifikasi resmi terkait batas waktu yang ditetapkan untuk pemerintah Suriah agar menarik milisi dan senjata beratnya dari kota-kota Suriah, di mana berbagai protes berlangsung terhadap rezim pemerintah, yaitu sepuluh bulan sejak bulan sekarang.

Para diplomat di PBB mengatakan bahwa “pernyataan Dewan Keamanan akan mencakup peringatan kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad, untuk mengambil tindakan lebih lanjut jika Assad tidak menjalankan komitmen atas pelaksanaan rencana perdamaian yang diusulkan oleh utusan PBB dan Liga Arab, Kofi Annan, yang bertujuan untuk mengakhiri penindasan yang dihadapi oleh para demonstran Suriah dan kelompok oposisi.“

Menurut kantor berita Prancis AFP, sumber diplomatik di PBB mengatakan: “Annan ingin melihat pernyataan dari Dewan tentang batas waktu, yaitu sepuluh bulan sejak bulan ini; tentang persiapan PBB untuk mengirim misi pengamat ketika terjadi penghentian kekerasan, dan juga termasuk kebutuhan persetujuan tentang transisi politik damai terhadap kekuasaan.” [islammemo/mediaumat/al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.