Header Ads

Suriah: Aksi "Jumat Pertolongan dari Allah dan Kemenangan yang Dekat" Sudah Mulai Digelar Sejak Malam

Rezim despotik Sang Jagal, Bashar al-Assad akan terus dihantui setiap bertemu dengan hari Jumat. Pasalnya, warga Syam tidak berhenti berdiri terus untuk menumbangkan Assad beserta sistemnya. Aksi massa akan kembali digelorakan di desa-desa dan kota-kota di seluruh Suriah, kali ini dengan tema "Jumat: Pertolongan dari Allah dan Kemenangan yang Dekat".



Sekalipun pasukan preman sang jagal, Assad, menargetkan para pemuda, orang tua, termasuk perempuan dan anak-anak untuk dibunuh, sehingga darah syuhada mengalir hampir setiap hari, tetapi semua tidak menyurutkan rakyat untuk tetap berdiri tegak melawan Assad.

Sejak malam hari waktu setempat, massa sudah mulai berkumpul di beberapa titik dalam aksi "Jumat Pertolongan dari Allah dan Kemenangan yang Dekat". Di Al-Qushoir, Homs (Hims), massa yang kebanyakan dipenuhi oleh para pemuda dan remaja meneriakkan yel-yel "Jannah, jannah, jannah!".

Aksi malam juga digelar di Jawbur, Damasukus. Usai sholat Isya kaum Muslim berkumpul dari Masjid Ghazwah Badar, berteriak kepada para tahanan dan menuntut pembebasan mereka dan berteriak kepada tentara pembebasan untuk menghukum penjahat Bashar dan menumbangkan rezim.

Aksi serupa juga terjadi di Allepo (Halab) di malam hari. Warga menelusuri jalan-jalan sembari berteriak yel-yel dan teriakkan takbir.

Di Douma, ribuan kerumunan massa membawa panji-panji Ar-Royah dan Al-Liwa. Panji Rasulullah dan bendera Khilafah masa depan itu pada malam hari berkibar dengan lantang diiringi dengan yel-yel warga, meskipun kota tersebut dikepung. Mereka berteriak dengan penuh semangat atas kerinduan mereka menjadi syahid.

Tema-tema yang diangkat dalam aksi setiap Jumat di Suriah menunjukkan bahwa revolusi di Suriah merupakan revolusi umat Islam. Bahkan, dalam dalam perkembangan baru-baru ini, bendera-bendera Rasulullah berkibar di tengah-tengah setiap kerumunan massa.

Rakyat Suriah tidak mengharapkan pertolongan dari PBB, Liga Arab, atau negara-negara penjajah dan sekutunya yang telah bekerjasama untuk menyelamatkan Assad. Dalam setiap aksi, massa menegaskan kembali bahwa yang mereka harapkan adalah pertologan dari Allah, dan itu semakin dekat.

Demikianlah, kaum Muslim di Syam menghadapi kesabaran mereka untuk melawan penindasan dari penguasa despotik yang telah menumpahkan darah kaum Muslim di sana. Ini semestinya menjadikan malu bagi kaum Muslim di negeri-negeri Arab khususnya dan negeri-negeri Muslim lainnya yang hingga saat ini masih juga diam dan tidak mengerahkan para tentara untuk menolong saudaranya.

Sekalipun demikian, kaum Muslim di Syam terus bersabar. Keyakinan mereka akan datangnya pertolongan dari Allah dan kemenangan semakin kuat. Mereka benar-benar yakin bahwa Khilafah, sebagaimana yang mereka inginkan, semakin dekat. Allahu Akbar!!! [m/f/z/tahrir.syria2011/syabab/al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.