Eks PM: Rezim Assad Cuma Kuasai 30 Persen Suriah dan di Ambang Keruntuhan
Mantan Perdana Menteri Suriah Riyad Hijab, yang membelot ke Yordania pekan lalu, mengatakan rezim Bashar Al-Assad hanya menguasai tidak lebih dari 30 persen wilayah teritorial negara itu dan saat ini diambang keruntuhan "secara moral, finansial dan militer."
"Rezim di ambang kehancuran moral dan ekonomi," kata Riyad Hijab dalam konferensi pers tersebut.
Ia mengatakan ia merasa "sakit jiwanya" atas bombardir rezim dan serangan-serangan lain terhadap kubu pemberontak ketika pemerintah meningkatkan serangan militernya. Para aktivis mengatakan lebih dari 21.000 orang telah tewas dalam pemberontakan sejak Maret 2011 lalu.
"Saya tidak berdaya untuk menghentikan ketidakadilan tersebut," katanya, berbicara di depan bendera pemberontak.
Riyad Hijab menambahkan ia telah bergabung dengan pihak pemberontak dan mendesak para pemimpin politik dan militer lainnya untuk melepaskan diri dari rezim Presiden Bashar al-Assad.
"Suriah penuh dengan para pejabat dan pemimpin militer terhormat yang sedang menunggu kesempatan untuk bergabung dengan revolusi," katanya.
"Saya mendesak tentara untuk mengikuti contoh dari tentara Mesir dan Tunisia - yang berpihak kepada orang-orang," tambahnya.
Ini adalah pertama kalinya Riyad Hijab telah berbicara secara terbuka sejak melarikan diri ke Yordania dengan keluarganya pekan lalu. Hijab sendiri merupakan tokoh politik Suriah berpangkat tertinggi yang membelot dari rezim Bashar Al-Assad. [voa-islam/www.al-khilafah.org]
"Rezim di ambang kehancuran moral dan ekonomi," kata Riyad Hijab dalam konferensi pers tersebut.
Ia mengatakan ia merasa "sakit jiwanya" atas bombardir rezim dan serangan-serangan lain terhadap kubu pemberontak ketika pemerintah meningkatkan serangan militernya. Para aktivis mengatakan lebih dari 21.000 orang telah tewas dalam pemberontakan sejak Maret 2011 lalu.
"Saya tidak berdaya untuk menghentikan ketidakadilan tersebut," katanya, berbicara di depan bendera pemberontak.
Riyad Hijab menambahkan ia telah bergabung dengan pihak pemberontak dan mendesak para pemimpin politik dan militer lainnya untuk melepaskan diri dari rezim Presiden Bashar al-Assad.
"Suriah penuh dengan para pejabat dan pemimpin militer terhormat yang sedang menunggu kesempatan untuk bergabung dengan revolusi," katanya.
"Saya mendesak tentara untuk mengikuti contoh dari tentara Mesir dan Tunisia - yang berpihak kepada orang-orang," tambahnya.
Ini adalah pertama kalinya Riyad Hijab telah berbicara secara terbuka sejak melarikan diri ke Yordania dengan keluarganya pekan lalu. Hijab sendiri merupakan tokoh politik Suriah berpangkat tertinggi yang membelot dari rezim Bashar Al-Assad. [voa-islam/www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar