FITRA : Anggaran upacara HUT RI di Istana telan Rp.7,8 Milyar
Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menyelisik
anggaran yang digunakan untuk upacara 17 Agustus dalam rangka
memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang digelar di Istana Presiden
Jakarta.
Dalam perhitungan yang dilakukan Fitra, anggarannya cukup fantastis. Sebesar Rp 7.830.134.700.
"Ini sungguh luar biasa dan fantastis hanya untuk sebuah acara seremonial kenegaraan. memang benar ada yang mengatakan jangankan, Rp. 7,8 milyar, nyawa kita saja harus rela dikorbankan. tapi, bukan acara seremonial seperti ini" kata Koordinator Seknas Fitra, Uchok Sky Khadafi dalam keterangan persnya, Jakarta, Selasa (14/8).
Uchok membandingkan HUT RI di Istana Negara dengan perayaan yang biasa digelar di desa. Dana perayaan diperoleh dengan cara mengumpulkan iuran warga dan digelar dengan sederhana. Begitu pula dengan perayaan di perkotaan. Bedanya, kata dia, terkadang ada sumbangan dari perusahaan yang dekat dengan lingkungan.
"Lalu, kalau perayaan HUT RI oleh pejabat kita mulai dari bupati sampai ke presiden, sumber anggaran biasanya menggerus anggaran negara berupa APBD maupun APBN. Seharusnya kemerdekaan yang kita rayakan tahun ini maknanya tidak lagi dicederai oleh anggaran negara yang hanya dinikmati oleh pejabat publik," kata Uchok.
Uchok menjelaskan, anggaran sebesar Rp 7,8 miliar itu paling banyak untuk pengadaan suvenir yang mencapai Rp 1,7 miliar. Anggaran lain untuk sewa pemakaian AC standing floor, misting fan, cooling fan, CCTV, dan camera shooting sebesar Rp 1,1 miliar.
Alokasi lain, tambah Uchok, untuk sewa tenda, plampang, kursi, dan meja sebesar Rp 829 juta. Ada pula anggaran pengadaan pakaian sipil lengkap (PSL) untuk pejabat teras, pejabat eselon III dan IV, dan petugas perbantuan sebesar Rp 778 juta.
"Selain itu, anggaran pembuatan dekorasi rangkaian bunga sebesar Rp 818 juta, sewa sound system sebesar Rp 629 juta, penyediaan makanan dan minuman sebesar Rp 440 juta, pengadaan jamuan snack box sebesar Rp 180 juta, dan lainnya," pungkas Uchok.
Berikut rincian anggaran untuk upacara 17 Agustus versi Fitra:
1. Pengadaan bendera dan umbul-umbul di lingkungan Sekretariat Presiden Rp 321.574.000.
2. Sewa kendaraan bus, boks dan sewa kontainer sebesar Rp 241.175.000.
3. Pemasangan rak CCTV, pembuatan sketsel dan dinding partisi gudang sponsor Rp 106.599.800.
4. Sewa pemasangan dan pembongkaran tenda, plampang, kursi dan meja dalam rangka acara resepsi Kenegaraan HUT Kemerdekaan sebesar Rp 829.954.400.
5. Penyediaan makanan dan minuman Rp 440.000.000.
6. Pekerjaan pengadaan jamuan snack boks Rp 180.000.000.
7. Pengadaan souvenir di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta Rp 1.744.545.000.
8. Pekerjaan pembuatan dekorasi rangkaian bunga berikut pembongkarannya sebesar Rp 818.746.500.
9. Sewa pemakaian AC standing floor, misting fan, cooling fan, CCTV dan camera shooting sebesar Rp 1.121.403.195.
10. Sewa pemakaian sistem tata suara (Sound System) Rp 629.975.500.
11. Pembuatan, pemasangan dan pembongkaran baliho Rp 431.947.340.
12. Pengadaan pakaian sipil lengkap (PSL) pejabat teras di lingkungan Setpres Rp 117.931.440.
13. Pengadaan pakaian sipil lengkap (PSL) pejabat Eselon III dan IV di lingkungan Sertpres Rp 200.175.525.
14. Pengadaan pakaian sipil lengkap (PSL) pegawai/petugas perbantuan di lingkungan Setpres Rp 459.987.000.
15. Pengadaan barang cetakan di lingkungan Setpres Rp 186.120.000. [arrahmah/www.al-khilafah.org]
Dalam perhitungan yang dilakukan Fitra, anggarannya cukup fantastis. Sebesar Rp 7.830.134.700.
"Ini sungguh luar biasa dan fantastis hanya untuk sebuah acara seremonial kenegaraan. memang benar ada yang mengatakan jangankan, Rp. 7,8 milyar, nyawa kita saja harus rela dikorbankan. tapi, bukan acara seremonial seperti ini" kata Koordinator Seknas Fitra, Uchok Sky Khadafi dalam keterangan persnya, Jakarta, Selasa (14/8).
Uchok membandingkan HUT RI di Istana Negara dengan perayaan yang biasa digelar di desa. Dana perayaan diperoleh dengan cara mengumpulkan iuran warga dan digelar dengan sederhana. Begitu pula dengan perayaan di perkotaan. Bedanya, kata dia, terkadang ada sumbangan dari perusahaan yang dekat dengan lingkungan.
"Lalu, kalau perayaan HUT RI oleh pejabat kita mulai dari bupati sampai ke presiden, sumber anggaran biasanya menggerus anggaran negara berupa APBD maupun APBN. Seharusnya kemerdekaan yang kita rayakan tahun ini maknanya tidak lagi dicederai oleh anggaran negara yang hanya dinikmati oleh pejabat publik," kata Uchok.
Uchok menjelaskan, anggaran sebesar Rp 7,8 miliar itu paling banyak untuk pengadaan suvenir yang mencapai Rp 1,7 miliar. Anggaran lain untuk sewa pemakaian AC standing floor, misting fan, cooling fan, CCTV, dan camera shooting sebesar Rp 1,1 miliar.
Alokasi lain, tambah Uchok, untuk sewa tenda, plampang, kursi, dan meja sebesar Rp 829 juta. Ada pula anggaran pengadaan pakaian sipil lengkap (PSL) untuk pejabat teras, pejabat eselon III dan IV, dan petugas perbantuan sebesar Rp 778 juta.
"Selain itu, anggaran pembuatan dekorasi rangkaian bunga sebesar Rp 818 juta, sewa sound system sebesar Rp 629 juta, penyediaan makanan dan minuman sebesar Rp 440 juta, pengadaan jamuan snack box sebesar Rp 180 juta, dan lainnya," pungkas Uchok.
Berikut rincian anggaran untuk upacara 17 Agustus versi Fitra:
1. Pengadaan bendera dan umbul-umbul di lingkungan Sekretariat Presiden Rp 321.574.000.
2. Sewa kendaraan bus, boks dan sewa kontainer sebesar Rp 241.175.000.
3. Pemasangan rak CCTV, pembuatan sketsel dan dinding partisi gudang sponsor Rp 106.599.800.
4. Sewa pemasangan dan pembongkaran tenda, plampang, kursi dan meja dalam rangka acara resepsi Kenegaraan HUT Kemerdekaan sebesar Rp 829.954.400.
5. Penyediaan makanan dan minuman Rp 440.000.000.
6. Pekerjaan pengadaan jamuan snack boks Rp 180.000.000.
7. Pengadaan souvenir di lingkungan Istana Kepresidenan Jakarta Rp 1.744.545.000.
8. Pekerjaan pembuatan dekorasi rangkaian bunga berikut pembongkarannya sebesar Rp 818.746.500.
9. Sewa pemakaian AC standing floor, misting fan, cooling fan, CCTV dan camera shooting sebesar Rp 1.121.403.195.
10. Sewa pemakaian sistem tata suara (Sound System) Rp 629.975.500.
11. Pembuatan, pemasangan dan pembongkaran baliho Rp 431.947.340.
12. Pengadaan pakaian sipil lengkap (PSL) pejabat teras di lingkungan Setpres Rp 117.931.440.
13. Pengadaan pakaian sipil lengkap (PSL) pejabat Eselon III dan IV di lingkungan Sertpres Rp 200.175.525.
14. Pengadaan pakaian sipil lengkap (PSL) pegawai/petugas perbantuan di lingkungan Setpres Rp 459.987.000.
15. Pengadaan barang cetakan di lingkungan Setpres Rp 186.120.000. [arrahmah/www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar