Header Ads

Mursi: Kami Akan Menghormati Camp David Asalkan …

Presiden Mesir Muhammad Mursi menjelaskan bahwa Amerika Serikat harus membantu rakyat Palestina untuk mendirikan negara mereka yang merdeka jika Amerika Serikat ingin Mesir menghormati perjanjian Camp David.



Mursi mengungkapkan bahwa Amerika Serikat perlu secara radikal mengubah metode dalam memperlakukan dunia Arab, bahkan harus menunjukkan rasa hormat yang lebih besar terhadap tradisi mereka, dan berusaha untuk mendirikan negara Palestina jika Amerika Serikat masih berharap untuk mengatasi sepanjang dekade kemarahan akibat dari kebijakannya.

Presiden Muhammad Mursi mengatakan dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan hari Ahad (23/9) oleh surat kabar Amerika “New York Times” menjelang kunjungannya yang dijadwalkan hari ini (24/9) ke New York, bahwa Washington harus memperbaiki hubungannya dengan dunia Arab, dan menghidupkan kembali aliansinya dengan Mesir yang merupakan ujung tombak stabilitas regional.

Presiden Mursi menolak tuduhan Gedung Putih yang menilai Mesir bertindak cepat untuk menangkap para demonstran yang memanjat pagar kedutaan AS, dan membakar bendera Amerika. Dalam hal ini Mursi mengatakan: “Kehidupan para diplomat Amerika tidak pernah dalam bahaya, dan kami juga tidak pernah bisa menerima kekerasan seperti ini.”

Presiden Mursi menekankan bahwa Mesir tidak akan pernah bermusuhan dengan Barat, sebagaimana Mesir tidak akan pernah menjadi boneka Barat seperti Mubarak. Dikatakan olehnya bahwa pemerintah Amerika akan terus membeli rasa kemarahan dengan uang hasil pembayar pajak rakyat Amerika jika AS tidak mampu mengakhiri kebencian masyarakat kawasan Timur Tengah, terus mendukung pemerintahan diktator dengan mengorbankan massa oposisi, dan mendukung Israel dengan mengorbankan rakyat Palestina.

Mursi menegaskan bahwa setelah perubahan yang dilakukannya terkait kepemimpinan militer, maka presidennya adalah Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata. Dan Mesir sekarang adalah negara sipil modern yang demokratis, bebas dan konstitusional.

Mursi memuji dukungan Obama terhadap revolusi Musim Semi Arab. Bahkan ia percaya bahwa rakyat Amerika mendukung hak masyarakat untuk menikmati kebebasan mereka sebagai yang dinikmati oleh rakyat Amerika. Dan ia mengungkapkan bahwa ke depan akan tercipta kehidupan damai yang harmonis antara bangsa Arab dan Amerika Serikat.

Surat kabar Amerika “New York Times” itu mengatakan bahwa Presiden Mursi melalui pembiraan itu berusaha untuk mempresentasikan dirinya kepada publik Amerika, dan untuk merumuskan dasar-dasar hubungan Mesir-Amerika, menyusul lengsernya Mubarak, yang oleh Washington dianggap sebagai sekutu yang paling dapat diandalkan.

Surat kabar itu menekankan bahwa Presiden Mursi terus menegaskan tekadnya terkait pemberian hak-hak yang sama bagi semua rakyat Mesir, terlepas latar belakang agama, jenis kelamin atau status sosialnya. Dikatakan bahwa ia tidak akan pernah melarang perempuan mencalonkan jadi presiden, dan jika ia tidak terpilih, maka itu urusan lain.

Surat kabar itu mengatakan bahwa Presiden Mursi memperlihatkan sejauh mana interaksinya dengan budaya Amerika, di mana ia lulus dari University of Southern California, bahkan Mursi menyatakan kekagumannya pada kebiasaan kerja Amerika, ketelitian dan manajemen yang sangat disiplin, serta ia belajar banyak pengetahuan dari Amerika Serikat, dan ia juga banyak terpengaruh dengan geng-geng dan aksi-aksi kekerasan di jalan-jalan Los Angeles. [maannews/HTIPress/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.