3.000 tentara teroris AS secara diam-diam kembali ke Irak melalui Kuwait
Lebih dari 3.000 tentara teroris AS secara diam-diam telah kembali ke Irak melalui Kuwait untuk misi yang berkaitan dengan Suriah dan Irak utara.
Menurut laporan Press TV, tentara penjajah AS masuk ke Irak dalam beberapa tahap dan sebagian besar ditempatkan di garnisun militer Balad di provinsi Salahuddin dan pangkalan udara al-Asad di provinsi al-Anbar.
Laporan mengatakan pasukan AS termasuk para perwira dan hampir 17.000 lebih lainnya sedang diatur untuk kembali ke Irak melalui rute yang sama.
Semua pasukan AS telah meninggalkan Irak di akhir tahun 2011 setelah sembilan tahun pendudukan dengan dalih mencari senjata pemusnah massal yang tidak pernah mereka temukan. Pasukan meninggalkan Irak dan menuju Kuwait.
Washington memutuskan untuk menarik semua pasukannya dari Irak setelah Baghdad menolak untuk memberikan kekebalan hukum kepada tentara teroris AS yang tersisa di Irak.
Washington mengklaim bahwa kehadiran militer AS di Irak kini hanya 157 personil yang bertanggung jawab untuk pelatihan di Kedubes AS, serta kontingen kecil untuk melindungi misi diplomatik.
AS menyerang Irak pada tahun 2003, di puncak operasi militer, terdapat 170.000 tentara teroris AS dan 500 lebih pangkalan militer di Irak.
Lebih dari satu juta warga sipil Irak gugur akibat invasi militer AS, menurut penyelidikan organisasi yang berbasis di California, Project Censored. [arrahmah/www.al-khilafah.org]
Menurut laporan Press TV, tentara penjajah AS masuk ke Irak dalam beberapa tahap dan sebagian besar ditempatkan di garnisun militer Balad di provinsi Salahuddin dan pangkalan udara al-Asad di provinsi al-Anbar.
Laporan mengatakan pasukan AS termasuk para perwira dan hampir 17.000 lebih lainnya sedang diatur untuk kembali ke Irak melalui rute yang sama.
Semua pasukan AS telah meninggalkan Irak di akhir tahun 2011 setelah sembilan tahun pendudukan dengan dalih mencari senjata pemusnah massal yang tidak pernah mereka temukan. Pasukan meninggalkan Irak dan menuju Kuwait.
Washington memutuskan untuk menarik semua pasukannya dari Irak setelah Baghdad menolak untuk memberikan kekebalan hukum kepada tentara teroris AS yang tersisa di Irak.
Washington mengklaim bahwa kehadiran militer AS di Irak kini hanya 157 personil yang bertanggung jawab untuk pelatihan di Kedubes AS, serta kontingen kecil untuk melindungi misi diplomatik.
AS menyerang Irak pada tahun 2003, di puncak operasi militer, terdapat 170.000 tentara teroris AS dan 500 lebih pangkalan militer di Irak.
Lebih dari satu juta warga sipil Irak gugur akibat invasi militer AS, menurut penyelidikan organisasi yang berbasis di California, Project Censored. [arrahmah/www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar