Abdurochim Ba'asyir: PKS Jangan Menjauh dari Umat Islam
Tanggapan
mengenai tuduhan korupsi terhadap mantan Presiden Partai Keadilan
Sejahtera (PKS) Hasan Luthfi Ishaaq (LHI) juga datang dari putra
pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Abubakar Ba'asyir,
Abdurochim Ba'asyir.
Menurut Abdurochim, melihat musibah yang sedang dialami partai kader ini, sudah saatnya PKS serius berkaca diri dan mengevaluasi semua manuver politiknya di masa lalu.
Pada akhirnya menurut lelaki yang biasa dipanggil Ustad Iim ini, PKS harus mengerti bahwa mereka lahir dari rahim umat Islam. Abdurochim sendiri juga memaklumi gagasan PKS yang pernah menyatakan menjadi partai terbuka karena sebuah strategi politik.
"Medan politik di Indonesia memang penuh dinamika, wajar kalau mereka menyembunyikan agenda-agenda keislaman mereka walau pada akhirnya musuh tetap tidak akan terpengaruh sama sekali," jelasnya kepada hidayatullah.com, Rabu (06/02/2013).
Menurut Rochim, musuh-musuh politik PKS akan selalu menilai PKS adalah partai bermisi syariat. Dan PKS tidak akan pernah bisa dipisahkan dari semangat mereka untuk menghidupkan syariat Islam.
Sekalipun PKS habis-habisan berpura-pura mengaku partai terbuka, nasionalis religius dan sebagainya bagi partai bermisi sekuler PKS tetap memiliki stigma partai Islam dan garis keras.
"Tidak mungkin PKS itu partai terbuka sedangkan kader-kadernya hidup dalam tuntunan syariat. Berapa banyak kader PKS yang menghafal al-Qur'an? Mengingatkan shalat Subuh di Masjid? Mendidik untuk baca al-Qur'an setiap hari? Mau lihat PKS ya lihat perilaku kadernya. Itulah PKS yang sebenarnya," jelas Rochim lagi.
Ia tak menampik banyak kader-kader PKS yang menghidupkan syariat Islam dalam kesehariannya.
Lebih jauh, Abdurochim menghimbau agar PKS jangan menyibukkan diri mencari muka di kalangan kelompok sekuler, nasionalis, liberal apalagi non Muslim. Justru menurutnya, terpenting PKS justru serius mengambil hati umat.
"Perbaiki diri dan jangan menjauh dari umat Islam," jelasnya lagi. [hidayatullah/www.al-khilafah.org]
Menurut Abdurochim, melihat musibah yang sedang dialami partai kader ini, sudah saatnya PKS serius berkaca diri dan mengevaluasi semua manuver politiknya di masa lalu.
Pada akhirnya menurut lelaki yang biasa dipanggil Ustad Iim ini, PKS harus mengerti bahwa mereka lahir dari rahim umat Islam. Abdurochim sendiri juga memaklumi gagasan PKS yang pernah menyatakan menjadi partai terbuka karena sebuah strategi politik.
"Medan politik di Indonesia memang penuh dinamika, wajar kalau mereka menyembunyikan agenda-agenda keislaman mereka walau pada akhirnya musuh tetap tidak akan terpengaruh sama sekali," jelasnya kepada hidayatullah.com, Rabu (06/02/2013).
Menurut Rochim, musuh-musuh politik PKS akan selalu menilai PKS adalah partai bermisi syariat. Dan PKS tidak akan pernah bisa dipisahkan dari semangat mereka untuk menghidupkan syariat Islam.
Sekalipun PKS habis-habisan berpura-pura mengaku partai terbuka, nasionalis religius dan sebagainya bagi partai bermisi sekuler PKS tetap memiliki stigma partai Islam dan garis keras.
"Tidak mungkin PKS itu partai terbuka sedangkan kader-kadernya hidup dalam tuntunan syariat. Berapa banyak kader PKS yang menghafal al-Qur'an? Mengingatkan shalat Subuh di Masjid? Mendidik untuk baca al-Qur'an setiap hari? Mau lihat PKS ya lihat perilaku kadernya. Itulah PKS yang sebenarnya," jelas Rochim lagi.
Ia tak menampik banyak kader-kader PKS yang menghidupkan syariat Islam dalam kesehariannya.
Lebih jauh, Abdurochim menghimbau agar PKS jangan menyibukkan diri mencari muka di kalangan kelompok sekuler, nasionalis, liberal apalagi non Muslim. Justru menurutnya, terpenting PKS justru serius mengambil hati umat.
"Perbaiki diri dan jangan menjauh dari umat Islam," jelasnya lagi. [hidayatullah/www.al-khilafah.org]
Tidak ada komentar