Header Ads

Peluncuran partai politik anti-Islam baru di Australia telah memicu kecaman dari para pemimpin komunitas Muslim dan partai-partai besar Australia

Peluncuran partai politik anti-Islam yang baru di Australia telah memicu kecaman dari para pemimpin komunitas Muslim dan partai-partai besar Australia yang menganggap bahwa partai politik anti-Islam tersebut memicu rasisme dan kefanatikan terhadap minoritas Muslim yang cukup besar di Australia.



“Ekstrimisme sering menyebabkan perselisihan,” Warren Truss, pemimpin Partai Nasional Australia di Parlemen Australia dan wakil perdana menteri, mengatakan di Canberra pada Rabu (5/3/2014), seperti dilaporkan Guardian pada Kamis (6/3).

“Orang berhak untuk memiliki pandangan atau pendapat di negeri ini. Kami sangat mengharapkan semua warga Australia untuk menghormati pandangan orang lain dan mempromosikan pendapat mereka secara damai,” Warrant Truss menambahkan.

Komentar Truss tersebut menyusul adanya pengumuman bahwa partai anti-Islam yang baru, Australia Liberty Alliance, akan diperkenalkan dalam konferensi pada Jumat depan yang disponsori oleh Q Society di Melbourne.

Dengan mengusung tema “Islam dan kebebasan”, konferensi tersebut akan diadakan di sebuah lokasi yang rahasia dengan menghadirkan dua pembicara blogger anti-Islam Amerika Pamela Geller dan Robert Spencer.

“Partai anti-Muslim lain, Rise Up Australia, memiliki jangkauan jauh lebih baik dibandingkan Q Society, dan menjadi pilihan dari kaum Liberal di beberapa negara,” kata Keysar Trad, juru bicara Muslim Australia.

“Mereka terlalu memecah-belah masyarakat Australia. Kami lebih memilih untuk bekerja pada hal-hal yang membawa masyarakat bersama-sama, untuk membangun jembatan menuju kebersamaan.”

Bill Shorten, Pemimpin Partai Buruh dan Pemimpin Oposisi sejak Oktober 2013, juga mengutuk kebijakan partai baru tersebut.

“Mereka yang mengkhotbahkan solusi yang mudah untuk masa depan negara ini justru sering mengarahkan warga Australia ke jalan yang salah,” dia memperingatkan.

“Ekstrimisme, baik itu dari pihak paling kiri atau paling kanan, tidak diterima di Australia,” tambahnya.

Di tengah kecaman yang berkembang, politisi anti-Islam Belanda yang terkenal paling gencar menghina Islam, Geert Wilders, malah menyambut baik peluncuran partai anti-Islam Australia Liberty Alliance.

“Banyak dari Anda kecewa dengan partai-partai politik saat ini dan telah cukup politisi yang menjual peradaban Barat,” kata Geert Wilders dalam pesan rekaman yang dikutip oleh Guardian.

“Seperti Anda, masyarakat di Eropa, Amerika dan Kanada sudah jemu akan politisi yang tidak berbagi nilai-nilai dan dengan bodohnya menyatakan bahwa semua budaya adalah sama, dan mereka tidak berani untuk menyampaikan kebenaran dan mengatakan bahwa Islam adalah ancaman terbesar bagi kebebasan hari ini,” pidato Wilders memprovokasi.

“Anda juga akan segera memiliki kesempatan untuk mengubah jalannya politik di Australia,” tambah Wilders.

Wilders juga pernah diundang pada Februari 2013 di Q Society, untuk berbicara mengenai apa yang dia sebut “Islamisasi” Eropa.

Pidato Wilders yang begitu bersemangat memusuhi Islam di Australia, telah memicu protes dari kaum Muslimin di Australia.

Para politisi telah memperingatkan bahwa pidato Wilders yang penuh dengan nada permusuhan bisa memicu rasisme dan kefanatikan terhadap minoritas Muslim yang cukup besar di Australia.

Muslim, yang telah berada di Australia selama lebih dari 200 tahun, membentuk sekitar 1,7 persen dari 20 juta populasi.  [arrahmah/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.