Header Ads

Surat Dari Prajurit Inggris Menegaskan Kekalahan di Afghanistan

MediaUmat- Surat kabar “The Independent” pada Selasa (11/08) mempublikasikan surat dari salah seorang prajurit Inggris di Afghanistan. Ia menggambarkan fakta yang begitu mengejutkan mengenai penderitaan mereka, bahwa fakta itu sebagai hal yang memuakkan.

Prajurit yang tidak disebutkan namanya oleh surat kabar itu mengatakan bahwa kesulitan kehidupan di Afghanistan, baik kesedihan kehilangan sahabat, frustrasi akibat kurangnya peralatan, atau perasaan bahwa perang sepertinya tanpa akhir.

Dia menambahkan di awal suratnya bahwa motif di balik upaya untuk menulis surat yang sederhana ini adalah ungkapan sebagian kecil kekecewaan yang dirasakan oleh beberapa warga Inggris yang mengabdi di Afghanistan, di mana kematian dan kecelakaan terjadi secara rutin sehingga menjadi sesuati yang memuakkan.

Ia mengatakan bahwa dalam konteks ini adalah cedera yang menyebabkan bagian anggota tubuh harus diamputasi, bahkan dalam beberapa kasus ada yang diamputasi hingga tiga kali, sehingga dia bertanya-tanya tentang dampaknya terhadap kehidupan prajurit itu sendiri dan keluarganya.

Surat kabar The Washington Post sebelumnya telah melaporkan bahwa pemerintah Amerika Serikat sedang mempelajari faktor yang menyebabkan para prajuritnya melakukan bunuh diri di Irak dan Afghanistan. Dijelaskan bahwa pemerintah sedang melakukan berbagai penelitian dan kajian terkait faktor-faktor di balik fenomena peningkatan bunuh diri oleh tentara Amerika baru-baru ini di Irak dan Afghanistan.

Tahun 2008 telah terjadi 148 kasus bunuh diri oleh tentara AS. Dan meskipun telah berjalan hampir delapan tahun perang di Afghanistan, dan berhasil meruntuhkan rezim Taliban di sana, namun perang melawan Taliban menjadi lebih mematikan dalam beberapa bulan terakhir. Semua ini telah menambah kerugian pasukan Amerika dan NATO akhir-akhir ini. Di mana sekitar 75 prajurit tewas selama bulan Juli yang lalu. Sehingga ini menjadi bulan paling mematikan bagi pasukan internasional di Afghanistan, sejak dumulainnya invasi pada Oktober 2001. (moheet.com, 11/08/2009)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.