Header Ads

Farid Wadjdi: Tidak Ada Alasan Syar’i untuk Menyambut Obama

Barack Obama adalah presiden negara penjajah Amerika. Melalui lisannyalah 30.000 pasukan Amerika ditambahkan ke Afghanistan untuk membantai kaum Muslim. Alih-alih berjihad melawan Amerika untuk menolong saudaranya di Afghanistan dan negeri Muslim lainnya, pemerintah malah berniat menggelar karpet merah bagi sang penjagal itu.

Sayangnya sebagian tokoh ormas Islam menyambut baik rencana itu dengan alasan Rasulullah SAW mewajibkan umat Islam untuk menghormati tamu baik Muslim maupun non Muslim.

“Mereka lupa bahwa tamu itu ada dua macam, ada tamu yang baik sehingga harus dihormati ada pula yang harus ditolak yakni tamu jahat, yang memerangi kaum Muslim,” ujar Pemimipin Redaksi Tabloid Media Umat Farid Wadjdi dalam Talkshow Media Umat, Selasa (9/3) malam di panggung utama Islamic Book Fair, Istora Senayan Jakarta.

Jadi kalau memang meneladani Rasulullah SAW kedatangan Obama harus ditolak. Kemudian Farid memaparkan sikap Rasulullah SAW ketika memimpin Daulah Islam yang saat itu wilayahnya baru sebatas Madinah. Datanglah Abu Sofyan, saat itu masih menjadi pimpinan kafir Quraisy yang memerangi umat Islam di Mekah.

Rasulullah SAW sama sekali tidak menganggap kedatangannya, Beliau SAW tidak menjawab sepatah kata pun ucapan maupun permohonan Abu Sofyan untuk memperbaharui perjanjian Hudaibiyah.

Lantas alasan syar’i apa yang membolehkan menghormati penjahat yang ditangannya berlumuran darah saudara seiman ke negeri yang mayoritas Muslim ini?

“Obama itu siapanya SBY sih? Abu Sofyan saja tidak digubris, padahal ia adalah mertua Rasulullah SAW!” lantangnya pada acara yang yang dihadiri oleh ratusan peserta yang antusias mengikuti talkshow yang bertajuk Kontroversi Kedatangan Obama itu.

Mertua Rasulullah SAW dihinakan kedatangannya bukan karena ia saat itu non Muslim tetapi karena orang yang masuk Islam setelah Futuh Mekah ini mendzalimi kaum Muslim.

Kaum Muslim wajib menghormati Obama bila kedatangannya itu untuk membicarakan perdamaian dengan kaum Muslim atau bahkan mau masuk Islam. Namun hal itu harus dibuktikan oleh Obama dengan menarik pasukannya terlebih dahulu dari Irak, Afghanistan dan Pakistan.(mediaumat.com)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.