Majikan Biadab!! TKW Muslimah di Taiwan Dipaksa Makan Babi
Taipei - Organisasi hak asasi manusia Taiwan mengungkapkan bahwa tiga Muslimat Indonesia dipaksa makan daging babi oleh majikan mereka yang mengancam dengan hukuman apabila mereka menolak.
Organisasi tersebut mencatat bahwa penyelidikan Jaksa Penuntut Umum melaporkan bahwa Chang Wan Lin, pemilik salah satu pabrik di pinggiran Taipei telah memaksa ketiga wanita muslimat untuk makan daging babi selama masa kerja mereka dipabriknya yang berjalan tujuh bulan.
Jaksa Penuntut Umum menuduh Chang bahwa ia mengancam TKW tersebut dengan memotong sebagian gaji mereka jika tidak mahu makan daging babi, yang dianggapnya dapat "memberi mereka energi yang diperlukan untuk bekerja", walaupun agama Islam melarang daging babi, menurut "Aljazeera.net".
Para TKW senantiasa merasa sangat ketakutan
Susan Chan, Penanggung jawab Asosiasi Dunia bagi Pekerja Taiwan mengatakan bahwa para TKW masih merasa sangat ketakutan dan menolak untuk berbicara tentang masalah ini karena takut kontrak kerja mereka di Taiwan akan dicabut.
Dia menambahkan bahwa pemilik pabrik yang dituduh tersebut memberikan gaji kepada pekerjanya setara 42 dolar AS, menjelaskan bahwa jumlah ini jauh dibawah upah minimum yang diatur oleh Undang-undang.(ar/islammemo/voa-islam.com)
Organisasi tersebut mencatat bahwa penyelidikan Jaksa Penuntut Umum melaporkan bahwa Chang Wan Lin, pemilik salah satu pabrik di pinggiran Taipei telah memaksa ketiga wanita muslimat untuk makan daging babi selama masa kerja mereka dipabriknya yang berjalan tujuh bulan.
Jaksa Penuntut Umum menuduh Chang bahwa ia mengancam TKW tersebut dengan memotong sebagian gaji mereka jika tidak mahu makan daging babi, yang dianggapnya dapat "memberi mereka energi yang diperlukan untuk bekerja", walaupun agama Islam melarang daging babi, menurut "Aljazeera.net".
Para TKW senantiasa merasa sangat ketakutan
Susan Chan, Penanggung jawab Asosiasi Dunia bagi Pekerja Taiwan mengatakan bahwa para TKW masih merasa sangat ketakutan dan menolak untuk berbicara tentang masalah ini karena takut kontrak kerja mereka di Taiwan akan dicabut.
Dia menambahkan bahwa pemilik pabrik yang dituduh tersebut memberikan gaji kepada pekerjanya setara 42 dolar AS, menjelaskan bahwa jumlah ini jauh dibawah upah minimum yang diatur oleh Undang-undang.(ar/islammemo/voa-islam.com)
Tidak ada komentar