Header Ads

Lonceng Kematian Bagi Rezim Boneka di Dunia Islam

Berikut sikon kontraksi politik yang menggeliat luar biasa di kawasan Afrika dan Timur Tengah. Sebuah pergolakan yang saling menginspirasi, plus dengan kesamaan “amunisi” yang mereka pikul. Kedzaliman dan buruknya sistem yang diadopsi para rezim yang berkuasa menjadi hulu muncratnya berbagai derita dan nestapa kehidupan rakyat.Para rezim hanya fokus melayani kepentingan perut dan nafsunya sendiri seraya menghamba kepada para Thagut Barat dengan harapan mareka bisa melindungi, tentu dengan kopensasi menghibahkan seluruh kehormatan dan kedaulatan negaranya atas nama demi stabilitas politik dan keamanan. Para Rezim saat ini, siang dan malam memelototi topan pergolakan dari kamar-kamar persembunyian mereka seraya berdebar-debar cemas dan tidak berharap pergolakan itu tidak mampir didepan “istana kejahatannya”.

Tapi inilah realitas sosial dan sunnah dari sebuah sejarah, runtuh dan bangkitnya kekuasaan juga kembali kepada faktor-faktor bagaimana kekuasaan itu berdiri. Hal yang paling krusial, disaat para rezim bersikap dan berdiri disatu sisi bersebrangan dengan rakyat (umat) maka saat itulah dia telah menyiapkan lonceng kematiannya dan hanya masalah waktu saja “ajal” menyapa diri mereka. Efek domino telah bergerak….

TUNISIA

Protes menggulingkan Presiden Zine al Abidin pada tanggal 14 Januari dan terus berlangsung meskipun pemerintahan baru juga terbentuk.Pergolakan berhenti hingga ada “senyawa kekuasaan” baru terbentuk dan mampu mengartikulasikan kehendak umat.

ALJAZAIR

Awal bulan Januari terjadi beberapa kerusuhan dibeberapa kota, akibat harga pangan yang mencekik. Tentu ini masalah lemahnya rezim menyelesaikan problem ekonomi dan mereka terjebak dalam ekonomi global kapitalis yang sangat tidak adil.Tidak ada kata kontraksi ini akan berhenti hingga menemukan jawaban seperti yang dikehendaki rakyat. Harga pangan yang melambung hanya pemicu sementara persoalan yang lebih mendasar juga ada.

MESIR

Pada selasa 25 Januari pengunjuk rasa demo menuntut presiden Husni Mubarak lengser. Korban berjatuhan; satu polisi dan dua pengunjuk rasa tewas dan puluhan luka-luka. Husni negacir ke Inggris mencari perlindungan kepada penguasa Kafir, dan makin menyulut hasrat perubahan. Gerakan-gerakan Islam juga tidak mau ketinggalan untuk leading dalam kontraksi politik yang hebat ini…jika tidak, maka yang terjadi sama dengan tragedi reformasi Indonesia, yang ganti Cuma orang tapi dengan sistem yang sama yaitu kapitalisme demokrasi yang bobrok.

YORDANIA

Raturan pengunjuk rasa mengecam PM Samir al Rifai di Karak pada tanggal 14 Januari. Dan dikota Aman juga bergerak para demonstran mengecam PM. Mereka sudah lama dalam kungkungan sistem dan rezim yang otoriter. Tunisia dan Mesir akan menjadi inspirasi kuat melahirkan sikap kesatria bagi anak-anak umat yang menghendaki perubahan lebih giat mengagitasi umat untuk mengatakan kalimat yang sama: ganti rezim dan sistem…

MAURITANIA

Yacoub Ould Dahoud membakar diri tanggal 17 Januari, sebagai protes terhadap perlakuan pemerintah yang dinilai sangat diskriminatif.Sikap diskriminasi sejatinya adalah sikap ashobiyah yang sangat dibenci dalam Islam, ketika kekuasaan hanya untuk mengabdi kepada kelompok, partai apalagi para begundal perampok uang rakyat (kapitalis) maka ini juga lonceng kematian bagi rezim.

SUDAN

Mahasiswa di Khourtum dan Gezira protes pemotongan subsidi produk BBM dan gula. Kebijakan yang tidak populis karena mis managemen pemerintahan dalam kelola hajat hidup rakyat akan menjadi jalan ke lubang galiang tuk kuburan para rezim.Dan ini benar-benar terjadi..

ARAB SAUDI

Seorang pria berusia 60 tahun membakar diri pada tanggal 21 Januari. Jelas –jelas tindakan tidak lazim dan diduga terinspirasi pergolakan Tunisia. Saudi sebuah negara yang dipimpin oleh gerombolan keluarga Bani Saud dengan anjing penjaga Amerika, dengan banyak kebijakan otoriternya cepat atau lambat juga akan melahirkan goncangan terhadap rezim ini jika mereka tidak kembali menapaki jalan seperti generasi awal yang memegang kendali Haramain (Makah dan Madinah). Umat mulai melek buruknya rezim dan sistem monarki palsu yang jauh dari Islam.

OMAN

Sekitar 200 orang berunjuk rasa di Muscat, menuntut pemerintah untuk turun dan harga barang kebutuhan pokok dikoReksi.Gejolak ini akan terus beredar mengitari kehidupan masyarakat Oman.

REZIM DZALIM DUNIA ISLAM BERIKUTNYA…

Ditengah-tengah kungkungan rezim otoriter, maka keberanian dan geliat rakyat untuk melawan rezim itu bukan fakta biasa. Tapi lebih dari titik awal matinya rezim otoriter dan berawalnya fajar baru yang mengusung perubahan menuju tatanan hidup yang lebih baik. Dari lubuk hati yang paling dalam, adakah perubahan-perubahan di kawasan dunia Islam pada akhirnya mengerucut “Islam is Solution” sebuah tantangan.Semoga. (Jkt, Kamis 27/1)

Oleh : Harits Abu Ulya

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.