Roket Pejuang Gaza Kembali Hantam Israel
Dua roket ditembakkan oleh pejuang dari Jalur Gaza menghantam Israel selatan pada Selasa malam (25/1) namun tidak ada laporan korban, militer Israel mengatakan kepada AFP.
Media Israel mengatakan bahwa dua roket Qassam mendarat di lapangan terbuka dekat kibbutz di distrik Sdot Negev, di timur jalur pantai.
Dua minggu lalu, faksi-faksi utama pejuang Gaza telah setuju untuk mengamati masa tenang setelah minggu serangan roket meningkat dan ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan yang memicu peringatan dari para pemimpin Arab bahwa ada risiko serangan besar terbaru Israel.
Hamas penguasa Gaza mengatakan mereka akan menjamin "konsensus nasional" berupa gencatan senjata dan mengerahkan pasukan di sepanjang zona perbatasan.
Sejak saat itu perbatasan relatif lebih tenang, meskipun satu roket yang ditembakkan pada tanggal 17 dan tank-tank Israel hari berikut mengadakan serangan ke Jalur Gaza utara, menewaskan seorang Palestina dan melukai dua, pejabat medis mengatakan.
Pada minggu-minggu sebelum gencatan senjata terbaru, pejuang Gaza menembakkan sejumlah roket ke Israel, mendorong adanya sebuah kebingungan serangan udara balasan dan menimbulkan kekhawatiran lain operasi besar-besaran di sepanjang garis perang tahun 2008-2009.
Konflik 22 hari, yang berakhir dengan gencatan senjata pada tanggal 18 Januari 2009, menewaskan 1.400 warga Palestina, lebih dari separuh dari mereka warga sipil, dan 13 orang Israel, 10 diantaranya tentara.(fq/mna/eramuslim)
Media Israel mengatakan bahwa dua roket Qassam mendarat di lapangan terbuka dekat kibbutz di distrik Sdot Negev, di timur jalur pantai.
Dua minggu lalu, faksi-faksi utama pejuang Gaza telah setuju untuk mengamati masa tenang setelah minggu serangan roket meningkat dan ketegangan meningkat di sepanjang perbatasan yang memicu peringatan dari para pemimpin Arab bahwa ada risiko serangan besar terbaru Israel.
Hamas penguasa Gaza mengatakan mereka akan menjamin "konsensus nasional" berupa gencatan senjata dan mengerahkan pasukan di sepanjang zona perbatasan.
Sejak saat itu perbatasan relatif lebih tenang, meskipun satu roket yang ditembakkan pada tanggal 17 dan tank-tank Israel hari berikut mengadakan serangan ke Jalur Gaza utara, menewaskan seorang Palestina dan melukai dua, pejabat medis mengatakan.
Pada minggu-minggu sebelum gencatan senjata terbaru, pejuang Gaza menembakkan sejumlah roket ke Israel, mendorong adanya sebuah kebingungan serangan udara balasan dan menimbulkan kekhawatiran lain operasi besar-besaran di sepanjang garis perang tahun 2008-2009.
Konflik 22 hari, yang berakhir dengan gencatan senjata pada tanggal 18 Januari 2009, menewaskan 1.400 warga Palestina, lebih dari separuh dari mereka warga sipil, dan 13 orang Israel, 10 diantaranya tentara.(fq/mna/eramuslim)
Tidak ada komentar