Header Ads

Fikre: Saya Disiksa di UEA Atas Permintaan Pemerintah AS

Seorang Muslim Amerika yang mencari suaka di Swedia Rabu kemarin (18/4) mengklaim dia ditahan di Uni Emirat Arab atas permintaan pemerintah AS pada musim panas lalu, disiksa di dalam tahanan dan diinterogasi tentang aktivitasnya di masjid Portland.



Yonas Fikre mengatakan dalam konferensi pers hari Rabu kemarin bahwa ia ditahan selama 106 hari dan mengalami penyiksaan serta ditahan di dalam sel isolasi yang dingin.

Fikre, 33 tahun, warga negara AS kelahiran Eritrea, mengatakan ia memang jamaah masjid di Portland, di mana dirinya dituduh dalam komplotan yang akan meledakkan bom di kota barat laut AS. Dia pindah ke Sudan pada 2009 dan kemudian ke Uni Emirat Arab. Dia pergi ke Swedia, di mana ada kerabatnya di sana, setelah dibebaskan dari tahanan pada 15 September tahun lalu.

Fikre, yang masuk Islam pada tahun 2003, adalah pria Muslim ketiga dari Portland yang ditahan saat bepergian ke luar negeri dan diinterogasi tentang Masjid As-Sabar Portland.

Pada bagian lain, Mohamed Osman Mohamud, seorang warga Amerika Somalia yang saat ini sedang menunggu persidangan atas tuduhan berencana meledakkan bom di pusat kota Portland pada November 2010, pernah berkunjung ke masjid Portland.

Fikre mengatakan ia bertemu Mohamud beberapa kali, tapi tidak menyebutnya seorang teman atau bahkan kenalan.

Fikre mengatakan ia ditangkap pada 1 Juni tahun lalu di Uni Emirat dan dibawa ke penjara di Abu Dhabi, di mana ia diinterogasi tentang aktivitas masjid Portland dan imamnya, Mohamed Sheikh Abdirahman Kariye.

Ketika pertama kali ia menyebut interogator UEA nya bekerja untuk FBI, mereka menjadi sangat marah, ujarnya.

"Mereka menjadi sangat marah dan mereka berkata: Kami tidak bekerja dengan Amerika, kami adalah negara independen." Namun, dalam hari-hari terakhir kurungan nya, Fikre mengatakan bahwa salah satu interogator mengakui bahwa FBI telah terlibat dalam interogasi dan penangkapan dirinya.

"Dia mengkonfirmasi kepada saya bahwa FBI ada di sana. Juga ketika saya dipukuli, mereka memang mengakui bahwa FBI tahu persis apa yang terjadi dan mereka bekerja dengan FBI," kata Fikre.[eramuslim/al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.