Header Ads

Kaum Muslim bersama Syabab Hizbut Tahrir Tumpah Ruah dalam Aksi Revolusi di Kota Syahid Abu Ashatif [video]

Kaum Muslim Suriah menegaskan kembali keinginan mereka menegakkan Khilafah dan menolak segala inisiatif Barat yang diusulkan oleh agen-agennya. Hal itu terungkap dalam sebuah aksi revolusi yang digelar di kota Assahara, Aleppo, kota pemimpin Syahid Abu Astaif, Jumat, 15/02/2013.


Para syabab Hizbut Tahrir beserta kaum Muslim dari penduduk kota Assahara tumpah ruah dalam aksi revolusi. Mereka menyatakan tekad untuk menyelesaikan aksi revolusi dengan nyanyian Khilafah dan membawa spanduk yang mengekspresikan kebanggaan mereka atas semua syuhada dalam aksi revolusi tulus di bumi Syam.

"Kami semua adalah Ibrahim," teriakkan massa disusul dengan yel-yel "Revolusi kami, revolusi Islam!". Mereka juga meneriakkan "al-Ummah turid khilafah islamiyyah" (Umat ingin Khilafah Islamiyyah).

Sambil meninggikan panji hitam ar-royatul uqon Rasulullah Saw., massa juga menekankan penolakannya terhadap inisiatif Amerika yang diusulkan oleh Muadz al-Khatib dalam upaya membajak dan mencegah revolusi Suriah.

Mereka membawa spanduk bertuliskan, "Tidak ada dialog dengan para pembunuh anak-anak yatim, Tidak ada dialog dengan pelanggar kehormatan, Tidak ada dialog dengan Tiran dan Preman-premannya" dan "Barangsiapa yang menjalankan dialog dengan musuh-musuh Allah... adalah pengkhianat Allah, Rasul-Nya dan orang-orang beriman".

Kota Ashara merupakan kota Syahid Ibrahim Amin. Ia atau yang dikenal juga sebagai Abu Asatif merupakan komandan Brigade Liwa Anshar al-Khilafah, salah satu brigade yang telah menyatakan tekadnya untuk mewujudkan Khilafah.

Sebelum ia dipanggil Allah Swt sebagai syuhada ia sempat bertemu dengan Jurubicara Hizbut Tahrir Wilayah Suriah Hisyam Baba [Lihat: Komandan Brigade Liwa Anshar Khilafah Syahid sebagai Syuhada dan Pahlawan Syam [video]].

Semenjak awal-awal revolusi Suriah bergejolak, Ibrahim Amin aktif di medan Jihad dan dakwah bahu membahu dengan muslim Suriah lainnya. Beliau pulalah yang turut andil dalam membentuk liwa Anshar Al Khilafah di Aleppo, beliau pulalah salah seorang yang pertama tama menandatangani mitsaq perjanjian penagakan Khilafah di Suriah november lalu.

Bahkan lebih dari itu, beliau dengan sabar berdakwah, meminta Nusroh kepada brigadir mujahidin lainnya untuk bahu membahu mendukung tegaknya Khilafah di Suriah, dan menggagalkan rencana pembentukan negara demokrasi (yang didukung barat dan koalisi nasional Suriah)

Dalam hidupnya, beliau sangat bercita cita, menyambut bisyarah Rasulullah yakni kembalinya Khilafah yang merupakan janji Allah. Ia sangat yakin dengan Bisyaroh (kabar gembira) dari Rasulullah Saw serta bekerja serius untuk mewujudkannya, mengembalikan Syam sebagai pusat Negeri Islam. Panji-panji Rasulullah Saw tidak pernah lepas dari tangannya, selalu berkibar di mobilnya dan di rumahnya, di semua perjalalannya.

Namun belum sempat mendapatkan apa yang dicita-citakan, beliau telah terlebih dulu syahid menghadap Allah SWT. Semoga apa yang menjadi cita cita dan harapan beliau yakni tegaknya Negara Islam, negara Khilafah tidak sia sia dan akan segera terwujud, Insya Allah. [f/ar/tahrir.syria.revo/syabab.com][www.al-khilafah.org]

Ayat Al-Quran Surat Muhammad 7-11

يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن تَنصُرُواْ ٱللَّهَ يَنصُرۡكُمۡ وَيُثَبِّتۡ أَقۡدَامَكُمۡ (٧) وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ فَتَعۡسً۬ا لَّهُمۡ وَأَضَلَّ أَعۡمَـٰلَهُمۡ (٨) ذَٲلِكَ بِأَنَّهُمۡ كَرِهُواْ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ فَأَحۡبَطَ أَعۡمَـٰلَهُمۡ (٩) ۞ أَفَلَمۡ يَسِيرُواْ فِى ٱلۡأَرۡضِ فَيَنظُرُواْ كَيۡفَ كَانَ عَـٰقِبَةُ ٱلَّذِينَ مِن قَبۡلِهِمۡ‌ۚ دَمَّرَ ٱللَّهُ عَلَيۡہِمۡ‌ۖ وَلِلۡكَـٰفِرِينَ أَمۡثَـٰلُهَا (١٠) ذَٲلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ مَوۡلَى ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَأَنَّ ٱلۡكَـٰفِرِينَ لَا مَوۡلَىٰ لَهُمۡ (١١)

Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong [agama] Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (7) Dan orang-orang yang kafir maka kecelakaanlah bagi mereka dan Allah menghapus amal-amal mereka. (8) Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah [Al Qur’an] lalu Allah menghapuskan [pahala-pahala] amal-amal mereka. (9) Maka apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi sehingga mereka dapat memperhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka; Allah telah menimpakan kebinasaan atas mereka dan orang-orang kafir akan menerima [akibat-akibat] seperti itu. (10) Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman dan karena sesungguhnya orang-orang kafir itu tiada mempunyai pelindung. (11)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.