Header Ads

Di Rusia, Ketenangan Shalat Berjamaah Direnggut Pasukan Keamanan

Tindakan kekerasan kembali terjadi kepada Muslim Rusia, kali ini tidak tanggung-tanggung polisi Moskow menahan lebih dari 300 jamaah setelah melakukan shalat berjamaah di ruang khusus Shalat bagi Muslim di ibukota Rusia.


“Situasi di Kaukasus Utara harus berada di bawah kontrol tertentu,” kata Presiden Vladimir Putin dalam pertemuan dengan perwira pasukan keamanan, kepada Reuters pada hari Jumat (7/6/2013).

“Kebijakan dalam memerangi korupsi, kejahatan dan pemberontakan harus dilakukan dengan keras dan konsisten,” tambahnya.

Dalam razia yang dilakukan pada hari Jumat, pasukan kemanan menahan 300 Muslim, termasuk 170 orang asing, tanpa mengungkapkan alasan di balik penangkapan mereka.

Pasukan keamanan yang dipimpin oleh Dinas Keamanan Federal (FSB), juga menyita literatur (buku-buku) keislaman untuk memeriksa isinya.

Serangan hari Jumat adalah serangan ketiga yang menargetkan tempat-tempat ibadah Muslim di Moskow atau St Petersburg tahun ini. Tindakan ini dilakukan sebagai antisipasi untuk menghadapi Olimpiade Musim Dingin tahun depan di resor Laut Hitam Sochi.

Islam adalah agama terbesar kedua di Rusia dengan jumlah muslim sekitar 23 juta di utara Kaukasus dan selatan republik Chechnya, Ingushetia dan Dagestan, dengan dominasi Orthodox 145 juta.

Selain itu, Rusia sedang berusaha untuk memadamkan pemberontakan yang berasal dari dua perang melawan separatis di Chechnya, di timur Ingushetia dan Ossetia Utara, yang dipicu oleh banyaknya pengangguran, kebrutalan polisi dan kemiskinan.

Dua dekade setelah sengketa wilayah meletus berubah menjadi perang singkat pada tahun 1992, ada juga ketegangan antara mayoritas Kristen Ossetia Utara dan warga Ingushetia yang sebagian besar beragama Islam, tapi tidak ada indikasi penembakan terkait dengan konflik itu. [hf/islampos/onislam][www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.