Header Ads

Gema Pembebasan DIY Kecam Kebiadaban Gabungan Pemuda Indonesia Palangkaraya

Gema Pembebasan DIY Kecam Kebiadaban Gabungan Pemuda Indonesia Palangkaraya
Sebanyak 40 lebih anggota Gema Pembebasan Daerah Istimewa Yogyakarta yang melakukan Aksi Nasional : Kecam Kebiadaban Gabungan Pemuda Indonesia Palangkaraya Atas Tindakan Perusakan Sekretariat Gema Pembebasan Palangkaraya”.



Aksi berjalan dengan lancar yang dimulai tepat pada pukul 13.30 bertempat di Bundaran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Dalam aksi ini, Gema Pembebasan DIY mengutuk keras perilaku tak intelek, sporadis dan anarkis para Pemuda yang tergabung dalam forum “Gabungan Pemuda Indonesia” daerah Palangkaraya dengan melakukan Pengrusakan Sekretariatan Gema Pembebasan Palangkaraya pada hari Kamis, tanggal 31 Oktober 2013.

Aksi pengrusakan tersebut berawal tatkala para anggota GPI melakukan Aksi Penguatan Sumpah Pemuda yang diawali dengan longmarch melewati kantor Rektorat Universitas Palangkaraya (Unpar), dilanjutkan menuju Kantor Sekretariatan Gema Pembebasan Palangkaraya. Meski aksi ini dikawal oleh pihak berwenang, namun ternyata para demonstran yang tergabung dalam GPI ini memasuki kantor Gema Pembebasan Palangkaraya yang saat itu dalam keadaan kosong, kemudian mereka melakukan penyitaan, dengan mengambil beberapa barang yang ada di dalam dan dilanjut dengan penyegelan.

 Menurut salah satu orator aksi Gema Pembebasan DIY, Nasruri yg merupaka Divisi Media Informasi dan Jaringan mengatakan “Aksi masuknya para demonstran yang tergabung dalam GPI ke dalam markas sekretariatan Gema Pembebasan Palangkaraya yang waktu itu dalam keadaan kosong tak berpenghuni, menampakkan kebiadaban dan anarkisme. Dan hanya malinglah yang sering melakukan hal itu. Masuk ke dalam ruang/kantor yang tak berpenghuni. Maka tidak salah kalau singkatan dari GPI = Gabungan Preman Indonesia, yang semuanya para maling. Berani masuk tempat orang tanpa izin”.

Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris Jendral Gema Pembebasan DIY, Irfan, “Kita berkumpul di sini semata-mata menunjukkan bahwa apa yang telah dilakukan oleh GPI, Gabungan Preman Indonesia di Palangkaraya itu menampakkan kekalahan intelektual dalam membendung dakwah tegaknya Ideologi Islam dalam naungan Khilafah di wilayah Palangkaraya. Dan kami, sangat apresiasi denganrekan-rekan Gema Pembebasan Palangkaraya yg telah mampu mengopinikan dakwah tegaknya Ideologi Islam di sana. Allahu Akbar” Aksi pun dilanjutkan dengan orasi ketiga yang disampaikan oleh Bung Ridwan, perwakilan dari LKM HTI DIY, “Kalimah Laa Ilaaha illaLllah, merupakan kalimat yang mempersatukan kita. Kalimat itu pulalah yang telah mempersatukan kaum Aus dan Khazraj untuk menegakkan Daulah Islam, dan kalimat itupula lah yang telah mempersatukan Umat Muslim seluruh dunia selama 13 abad. Namun sekarang, akibat adanya paham nasionalisme yang lahir dari national-state, persatuan Umat Islam dalam satu ikatan telah luntur. Berganti dengan ikatan-ikatan bathil, seperti ikatan nasionalisme, kesukuan, dan lain sebagainya. Maka kehadiran Gema Pembebasan semata-mata memperjuangkan ikatan nan mulia itu, tapi ternyata mereka (GPI) malah melakukan tindakan anarkis, apa yang salah dengan perjuangan kami? Bukankah kalian para mahasiswa intelektual muda yang seharusnya menjadi symbol pemuda Indonesia yang mempunyai intelektualitas tinggi, bukan malah menunjukkan anarkisme”

Di akhir aksi siang ini, ditutup dengan pembacaan Press Release/Pernyataan Sikap oleh Ketua Umum Gema Pembebasan Daerah Istimewa Yogyakarta, Bung Widjie Nurcahyo. Akhirnya, Aksi Damai mengecam tindakan biadab dan anarkis Gabungan Pemuda Indonesia daerah Palangkaraya pun ditututup dengan bacaan do’a dan hamdallah. Tepat pada pukul 14.30 para peserta aksi membubarkan diri dengan rapi dari Bunderan UGM. [NAP] [www.al-khilafah.org]








Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.