Header Ads

HTI: “Tuding Kelompok Islam Intoleran, Semata Penuhi Pesanan Barat”

Terkait tudingan Wahid Institute bahwa FPI dan MUI sebagai kelompok intoleran terhadap kebebasan beragama selama 2012, Muhammad Ismail Yusanto menyatakan tudingan itu semata untuk memenuhi pesanan Barat.


“Kalau mereka berbicara toleransi mesti yang dimaksud adalah toleransi dalam pengertian Barat yang sekuler, selalu begitu. Karena isu toleransi dan pluralisme yang laku dijual ke Barat,” kata Ismail kepada mediaumat.com, Jum’at (28/12) melalui telepon selular.

Makanya, lanjut Ismail,  Wahid Institute dan kelompok liberal lainnya selalu menganggap kelompok Islam itu intoleran bila kelompok Islam tersebut berpegang teguh pada prinsip agamanya. “Kalau itu yang dimaksud maka biarkan saja Wahid Institute ngomong seperti itu karena seorang Muslim atau kelompok Islam itu seharusnya berpegang teguh pada prinsip agamanya, apalagi itu menyangkut keyakinan,” belanya.

Ismail pun mencontohkan. Misal soal Natal. Natal itu benar atau tidak itu kan soal keyakinan. Boleh dong kalau umat Islam mempunyai keyakinan bahwa “Yesus/Isa itu sebagai anak Tuhan” merupakan keyakinan yang salah.

“Kemudian orang lain menganggap kita dengan keyakinan tersebut sebagai tidak toleran, ya biarkan saja. Apalagi hanya sebuah Wahid Institute yang semua juga sudah tahu posisinya, pandangan-pandangannya selalu miring terhadap orang yang berpegang pada Islam,” pungkasnya.[] Joko Prasetyo [mediaumat/htipress/www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.