Header Ads

Kampanye Online Untuk Membantu Pembebasan Mahasiswa Yang Disiksa di Penjara Mesir

Kampanye Online Untuk Membantu Pembebasan Mahasiswa Yang Disiksa di Penjara Mesir
Suatu kampanye online dengan hashtag #TheirRamadanIsInPrison telah diluncurkan untuk menarik perhatian orang-orang atas nasib ratusan mahasiswa yang akan menghabiskan Bulan Suci Ramadan tahun ini di balik jeruji besi di Mesir –  hanya karena mengungkapkan pendapat mereka.



Menurut laporan dari berita dan media milik negara, para mahasiswa dan sekolah tinggi itu telah ditangkap – atau telah menghilang secara misterius – di bawah pengawasan ketat pemerintah terhadap kelompok Islam dan ‘musuh agama’ yang mulai dilakukan setelah kudeta militer negara itu pada tahun 2013.

Para mahasiswa yang tidak bersalah itu masih disiksa di dalam tahanan.

Dalam sebuah pernyataan pada di Facebook Page, kelompok aktivis mahasiswa, Strong Egyptian Students, menjelaskan bagaimana Ramadhan merupakan bulan yang sangat khusus bagi rakyat Mesir yang dimaksudkan untuk membawa keluarga berkumpul bersama-sama.

Pemerintah Mesir telah menahan para mahasiswa yang mendukung Ikhwanul Muslimin – kelompok yang telah dicap sebagai kelompok teroris. Saat ini,  kelompok aktivis itu menambahkan bahwa puasa Ramadhan dari fajar hingga petang akan membuat kehidupan banyak mahasiswa Muslim yang dipenjara dengan mogok makan bahkan lebih sulit atau fatal karena suhu panas yang menghantam udi seluruh Mesir.

Ahmed, seorang mahasiswa teknik berusia 22 tahun dari kota Sohag – yang terletak di sekitar Sungai Nil- telah dituduh memiliki hubungan dengan IS – tuduhan yang kemudian terbukti dibuat-buat.

Saat berbicara dengan situs berita Arab, Al-Araby al-Jadeed yang berbahasa Inggris, Ahmed menggambarkan apa yang dia lihat di balik jeruji: “lebih buruk dari apa yang bisa dibayangkan.

“Pelanggaran yang tidak manusiawi termasuk penggunaan kejutan listrik pada bagian tubuh termasuk alat kelamin, kekerasan seksual, water-boarding, menggantung anggota badan, dan menginjak-injak wajah.” (Independent UK, 24/6/2015) [www.al-khilafah.org]

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.